Setidaknya 23 warga sipil terbunuh dalam serangan pasukan pemerintah, Rusia dan para pejuang anti pemerintah di Aleppo, Suriah menurut sebuah kelompok pemantau.
Serangan udara jet-jet yang tidak dikenal telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil, pada hari Jumat (30/9) di wilayah yang dikuasai oleh pihak oposisi di pinggir wilayah utara dari Aleppo timur, menurut Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris (SOHR).
Pemboman, yang diyakini dilakukan oleh jet-jet pemerintah Suriah dan yang bersekutu dengan Rusia, telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Aleppo timur.
SOHR mengatakan banyak rumah sakit setempat tidak dapat mengatasi meningkatnya jumlah orang-orang yang terluka di tengah kekurangan peralatan suplai medis.
Sebelas warga sipil lainnya tewas dalam serangan oleh para pejuang terhadap wilayah yang dikuasai pemerintah di Aleppo pada hari Jumat, menurut SOHR, yang bergantung pada jaringan aktivis di dalam negeri Suriah.
Di Jenewa, Dewan HAM PBB mengecam serangan yang dilakukan terhadap warga sipil di Aleppo timur, dalam sebuah resolusi yang ditentang oleh Rusia.
Teks resolusi itu mengutuk keras serangan militer di Aleppo Timur yang dilakukan oleh pasukan yang setia kepada pemerintah Suriah, dan meminta untuk segera menghentikan pemboman yang membabi buta terhadap penduduk sipil”.
Keputusan yang dirancang oleh negara-negara Barat dan Arab diambil dengan 26 suara setuju.
Nasib 0rang-orang Yang Terluka
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengulangi permintaannya yang mendesak pada pihak-pihak yang bertikai agar memperbolehkan evakuasi terhadap orang-orang sakit dan terluka di Aleppo timur.
Lebih dari 840 orang telah terluka yang sepertiganya adalah anak-anak di wilayah yang terkepung ini dari kota yang telah terpecah selama seminggu terakhir menurut badan bantuan PBB.
WHO juga menuntut agar bantuan medis harus diperbolehkan masuk, dan diakhirinya serangan terhadap rumah sakit.
“Memblokir penduduk untuk mendapatkan akses perawatan medis, makanan dan air adalah hal yang tidak bisa ditolerir. Ini adalah kekejaman yang tidak bisa dimaafkan,” kata Pete Salama, yang memimpin Program darurat medis WHO.
Diperkirakan 300.000 orang di Aleppo timur diyakini telah dikepung oleh pasukan pemerintah.
Hari Jumat juga menandai ulang tahun pertama serangan udara Rusia di Suriah.
Lebih dari 9.000 orang, termasuk hampir 4.000 warga sipil, telah tewas dalam setahun serangan udara Rusia di Suriah, menurut SOHR.
Dikatakan para korban tewas termasuk sekitar 3.800 warga sipil dan 5.500 pasukan ISIS.
20.000 warga sipil lainnya terluka dalam serangan udara Rusia yang telah berlangsung selama setahun.
Lalu pada hari Jumat, pemerintah Rusia menolak angka-angka jumlah korban yang diberikan oleh SOHR.
“Kami tidak menganggap informasi tentang apa yang terjadi di Suriah dari sebuah organisasi yang berbasis di Inggris sebagai hal yang bisa diandalkan,” kata Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin.
Peringatan setahun intervensi militer Rusia itu disampaikan sehari setelah Rusia mengatakan akan mengurangi serangan bom di Suriah, dan mengabaikan ancaman oleh AS untuk menangguhkan keterlibatannya.
Sumber: Al Jazeera Berita dan beberapa kantor berita