Situs kantor berita sof.uz, pada tanggal 10 September mempublikasikan berita yang mengatakan: “Pada tanggal 8 September, Perdana Menteri yang bertindak sebagai Presiden Interim Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev ikut dalam sidang bersama Dewan Legislatif dan Senat di Dewan Agung Republik Uzbekistan. Shavkat berbicara tentang sejumlah kegiatan masa depan terkait isu-isu prioritas yang dihadapi negara.
Shavkat Mirziyoyev menegaskan beberapa isu-isu politik, seperti memberikan kesempatan kerja bagi rakyat Uzbekistan, khususnya kaum muda, dan akan menjalankan kebijakan pencegahan fenomena perbedaan dramatis antara warga negara dalam hal kepemilikan kekayaan, yakni tidak ada tempat di negara kita bagi orang kaya yang terlalu kaya dan orang miskin yang terlalu miskin. Shavkat mengatakan bahwa “Kami akan terus berpegang teguh dengan kebijakan mantan Presiden Uzbekistan ini.”
*** *** ***
Dan realitanya, Mirziyoyev termasuk pendiri kebijakan ekonomi ini, juga di antara manajer kuncinya. Bahkan ia yang menyeret banyak pengusaha dan petani untuk melakukan kejahatan kriminal. Juga banyak dari mereka yang melarikan diri ke luar negeri sebagai akibat dari kerasnya kebijakan ekonomi, bahkan beberapa dari mereka terpaksa bunuh diri karena tidak mampu membayar utang yang mereka pinjam dari bank.
Kebijakan yang dibicarakan oleh Mirziyoyev adalah yang secara riil telah menghancurkan orang-orang kaya, dan yang membiarkan masyarakat miskin untuk hidup hanya untuk menjaga nafas kehidupannya. Agar orang-orang kaya tidak menjadi sangat kaya, rezim memaksa mereka untuk meningkatkan kondisi kehidupan dan ekonomi rakyat dengan pemaksaan yang informal. Semua praktek resmi atau informal seluruh pengeluarannya dibebankan kepada para pengusaha di seluruh wilayah negara, mulai dari gerakan reformasi ekonomi, melalui para pekerjaan konstruksi, hingga para pekerja pesta liburan, dan penerimaan pegawai negeri, semua biayanya dibebankan di pundak para pengusaha. Ini adalah kebijakan jahat Karimov yang hendak dipertahankan oleh Mirziyoyev.
Juga di era Soviet, kebijakan ini diterapkan, namun sesuai dengan ideologi sosialis, serta sesuai dengan kebijakan publik dan konstitusi. Adapun rezim Uzbekistan, maka ia berjalan menggunakan topeng demokrasi dengan cara sewenang-wenang, dan melalui penyalahgunaan kekuasaan negara. Sementara masyarakat internasional yang melihat kebijakan (yang membatasi kebebasan) ini diam seribu bahasa, karena kebijakan ini meyakinkan mereka. Sedang Mirziyoyev berpikir menggunakan logika, “mengatur orang miskin lebih mudah, mereka harus disibukkan untuk memuaskan perutnya.”
Kebangkitan masyarakat tidak akan terjadi kecuali dengan ideologi. Islam adalah ideologi yang memiliki solusi untuk kemiskinan di masyarakat, yang secara terperinci dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw. Adapun para pengusaha dan pedagang, maka Islam memberi mereka kesempatan yang lebih luas, kondisi dan insentif. Islam melindungi mereka dari investor asing. Bahkan Islam membekali para pengusaha dalam negeri untuk memasuki pasar luar negeri dan melakukan hal-hal publikasinya.
Adapun kebijakan Mirziyoyev, maka ia merupakan kebijakan yang didasarkan pada pemikiran kotor dan membawa rakyat menuju kemiskinan. Jika kita katakan tentang pemikiran ini, bahwa itu adalah seruan orang lemah yang muncul hanya untuk memelihara rezim atas rakyat yang lemah secara politik, niscaya itu menjadi pemikiran yang benar. Rakyat Uzbekistan berada dalam kebijakan pendidikan dan pengajaran yang salah, dan di bawah tekanan politik yang menjadikan mereka tertipu oleh pernyataan tersebut, serta mereka hidup di bawah kebijakan ini, sehingga semangat aspirasi untuk kemajuan dan kebangkitan mereka sangat lemah.
Oleh karena itu, jika kaum Muslim di Uzbekistan tetap mempertahankan pemikiran kotor seperti ini, dan mereka mendengarkan orang-orang yang memerintah negara itu bersama dengan Karimov, maka mereka tidak akan pernah berkembang, dan bangkit bersama umat, kecua mereka bergerak berdasarkan Islam. Buku “Sistem Ekonomi Islam” termasuk di antara publikasi Hizbut Tahrir yang di dalamnya berisi jawaban untuk berbagai masalah ekonomi yang berasal dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Untuk itu, pelajarilah buku “Sistem Ekonomi Islam”, berjuanglah bersama dengan Hizbut Tahrir, dan serulah kepada tegaknya Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah. [Elder Khmazin]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 19/9/2016.