Hizbut Tahrir
Press Release:
﴿إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ﴾
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (TQS. Az-Zumar [39] : 10).
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam! Pada tanggal dua puluh sembilan September, saudara Rafis Galiullin dibebaskan setelah menghabiskan selama tujuh tahun dalam penjara tiran Kazakhstan. Dan saat dibebaskan dari penjara, istri dan anak-anaknya begitu bersemangat menunggu karena rindu untuk melihatnya.
Rafis Galiullin ditangkap pada bulan Oktober 2009, dan dijatuhi hukuman penjara tujuh tahun karena seruannya untuk melanjutkan cara hidup Islam dengan mendirikan negara Khilafah ‘ala minhājin nubuwah bersama Hizbut Tahrir. Selama bertahun-tahun penahanan dalam penjara, rezim tiran terus berusaha mendesak dan menekannya untuk meninggalkan ide-ide Hizbut Tahrir. Sejak Oktober 2014, Galiullin ditempatkan di penjara AK-159/25 di Zhezqazghan, di Provinsi Qaraghandy. Pengelolaan penjara tersebut terus menyiksa dan menghina Rafis, serta memperlakukannya dengan sangat kasar, bahkan Rafis diminta mencemarkan nama Hizbut Tahrir dan mendiskreditkan para aktivisnya, namun semua upayanya ini juga tidak berhasil.
Tidak berhenti di sini pengalaman pahit Rafis di penjara. Pada tahun 2013, istri Ravis, Natalya Voytenkova ditangkap, ia seorang ibu dari tiga anak, kemudian dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan mempromosikan ekstremisme dan (terorisme), namun mereka membebaskannya bersyarat setelah empat bulan penahanannya, menyusul besar-besaran gelombang kemarahan rakyat.
Pembebasan saudara kita Rafis adalah kabar baik pertama yang kita terima selama bertahun-tahun aktivitas Hzbut Tahrir di Kazakhstan. Di mana sejak tahun 2000, dan sebelum itu, penguasa rezim tiran di Kazakhstan telah menghukum 400 anggota aktivis Hizbut Tahrir. Mereka divonis antara dua sampai sembilan tahun penjara. Bahkan, setengah dari mereka para aktivis divonis baru karena mereka tetap dengan sikapnya dan mereka tidak mau menolak ide-ide Hizbut Tahrir.
Pada tahun 2001, saudara kita Beymbetov Kanat, lahir pada tahun 1979 dibunuh dengan sangat keji, di mana ia ditangkap setelah membagikan nasyrah (selebaran) tentang “serangan teroris Amerika” bersamaan dengan awal Perang Salib baru terhadap kaum Muslim. Sedang kata-kata terakhir saudara kami itu, semoga Allah merahmatinya, sebelum ia wafat: “Ibu, katakan kepada saudara-saudaraku, bahwa aku tidak pernah mengkhianati siapapun dari mereka.” Pada tahun 2005, Zhumataev Bakytzhan lahir pada tahun 1977, juga dibunuh di Kazakhstan, dan ia salah satu mas’ūl (pejabat) Hizbut Tahrir. Sebelumnya ia ditangkap dan dijebloskan di penjara Uzbekistan. Pada tahun 2009, Moldasanov Akylbek, lahir pada tahun 1979, dibunuh di bawah penyiksaan. Mereka dan saudara-saudara kita lainnya adalah orang-orang yang telah mengorbankan hidup mereka demi melanjutkan cara hidup Islam.
Akan tetapi, seberapapun besarnya upaya dari rezim penjahat untuk menghentikan dakwah Hizbut Tahrir, para aktivis Hizbut Tahrir akan terus berdakwah untuk memenuhi perintah Allah SWT Yang Maha Kuasa, dan mewujudkan kabar gembira dari Nabi kita tercinta Muhammad saw:
«ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
“Kemudian akan ada Khilafah yang tegak di atas metode kenabian (Khilafah ‘ala minhājin nubuwah).” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Kantor Pusat Media
Hizbut Tahrir