Jurnalis Muslimah Dituntut Berpihak kepada Islam
HTI Press, Banjarmasin. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Media Gathering bersama sejumlah jurnalis muslimah di Antung Sari Resto dan Café Banjarmasin, Sabtu (8/10/2016). Rifda Diniya sebagai moderator memberikan pengantar terkait peran media yang sangat besar dalam perubahan pemikiran dunia. Pemikiran yang disebarkan oleh media akan secepat kilat menjadi opini umum umat, dan jika hal itu secara terus menerus dan berkesinambungan dilakukan dalam jumlah besar akan menghantarkan pada perubahan besar dunia.
“Dalam perannya untuk kebaikan, para insan media yang berada di balik media sejatinya menjadi penentu arah, kemana perjuangan media diarahkan,” katanya.
Sementara, pemateri pertama Umi Sri Wahyuni (Redaktur Banjarmasin Post Grup) menyampaikan materi dengan tema “Tantangan Jurnalis Perempuan dalam Memenangkan Opini di Media.” Menurut Umi, insan media merupakan garda terdepan dalam pembentukan opini di masyarakat. Idealisme seorang jurnalis pun diuji di tingkat profesional yang tidak dipungkiri bahwa media-media sekarang pun juga ditunggangi berbagai macam pemahaman seperti liberal, sekuler, sosialis, pluralisme dan sebagainya.
“Para jurnalis jangan sampai mengikuti arus yang salah. Bahkan sampai mengorbankan agamanya sendiri yaitu Islam, karena surga tidak bisa di tukar dengan materi maupun jabatan,” tegasnya.
Oleh karena itu, Umi memberikan tips bagi jurnalis perempuan untuk memenangkan opini di tengah-tengah masyarakat adalah dengan memiliki ilmu Islam yang kuat serta berani menyampaikan kebenaran di tengah-tengah umat.
Sedangkan, Munajah Ulya. S.H, M.H (Ketua MHTI DPD 1 Kalsel) selaku pemateri II membahas tentang “Peran Media dalam Pencerdasan Politik Perempuan”. Ia menyampaikan definisi politik menurut pandangan Islam yang merupakan pengaturan dan pelayanan terhadap rakyat. Sedangkan yang dimaksud dengan “cerdas politik” adalah memahami bagaimana pengaturan dan penataan terhadap rakyat dari tata kelola yang benar, yakni jika kehidupan rakyat diatur menurut syariat Islam.
Ulya menambahkan bahwa tegaknya hukum Allah di muka bumi adalah agenda bersama umat Islam, bukan hanya milik Hizbut Tahrir namun juga masyarakat termasuk insan media. “Oleh karena itulah, MHTI senantiasa melakukan keseragaman opini dan mengajak insan media untuk bersama-sama berjuang dalam menegakkan syariat Islam dan Khilafah Islamiyah,” harapnya.[]