Hijrah Menuju Perubahan Hakiki
HTI Press, Probolinggo. Ahad, 9 Oktober 2016 Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Probolinggo mengadakan acara Majelis Taklim Cermin Wanita Sholihah yang diadakan rutin setiap bulan di Masjid Ar-Rahim Depag. Majelis Taklim kali ini mengambil tema “Hijrah Menuju Perubahan Hakiki” yang dihadiri sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Materi disampaikan Ustazah Ufik Wilarindah, S.Pd. Beliau menyampaikan bahwa umat Islam saat ini banyak yang salah dalam menyikapi pergantian tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1438 H. Banyak dari kalangan umat Islam yang memperingati 1 Muharram dengan hal-hal yang berbau syirik dan menyimpang dari Islam.
Padahal, menurut beliau hijrah sejatinya adalah berpindah dari darul kufur menuju darul Islam. Definisi tersebut beliau ambil dari fakta sejarah hijrah Rasul saw. dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi darul Islam).
Pada saat itu, Makkah adalah darul kufur yakni wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariat Islam dan keamanannya bukan di tangan kaum muslim. Madinah setelah Hijrah Nabi saw. telah berubah dari sekedar sebuah kota menjadi sebuah negara Islam.
Hijrah tersebut, lanjutnya, merupakan tonggak berdirinya Daulah Islamiyah untuk pertama kalinya. Sementara Rasulullah Muhammad saw. sendiri yang menjabat sebagai kepala negaranya. Setelah Hijrah, Islam dan kaum Muslim bangkit dari ketertindasan dan kemalangan yang dilakukan oleh orang-orang kafir Makkah.
Hari ini pun, menurut beliau, umat Islam berada dalam zaman jahiliyah modern. Berbagai fakta beliau sampaikan berkaitan dengan keadaan kaum Muslim pada saat ini. Termasuk kondisi negara tidak menerapkan syariat Islam dan keamanannya bukan ditangan kaum Muslim, sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Maka, sudah menjadi kewajiban kaum Muslim untuk bangkit dan memperbaiki kehidupan umat. Umat Muslim harus mengaktualisasi makna hijrah pada zaman Nabi saw. yakni memperjuangkan kembali kehidupan Islam,” jelasnya.
Antusias peserta terlihat dengan adanya forum diskusi setelah paparan materi. Salah seorang penanya yaitu, Ibu Yati dari leces menanyakan tentang apa yang harus dilakukan untuk menuju perubahan yang hakiki? Pemateri menjawab perubahan hakiki adalah perubahan menuju penerapan syariah Islam secara kaaffah dalam institusi Khilafah. Artinya, perubahan hakiki menyangkut perubahan rezim dan sistem.
Di akhir, pemateri penyampaikan bahwa Hizbut Tahrir berupaya melakukan penyadaran kepada umat, bahwa umat saat ini dalam keadaan terpuruk. Hizbut tahrir mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali mengkaji Islam dan mendakwahkan Islam sehingga kehidupan Islam dalam bingkai Khilafah kembali terwujud.[]