Khilafah: Mengembalikan Pendidikan Tinggi Terbaik Dunia
HTI Press, Baubau. Dalam rangka mencerdaskan para intelektual dengan khazanah ilmu Islam, Tim Kampus DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Baubau menggelar acara Diskusi Publik Mahasiswa Inspiratif bertema “Khilafah: Mengembalikan Pendidikan Tinggi Terbaik Dunia” pada Ahad (16/10/2016) di Aula SMPN 3 Baubau, menghadirkan peserta mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Baubau.
Ustazah Halijah, S.Pd, Ketua DPD II MHTI Baubau dalam sambutannya mengajak para mahasiswa untuk senantiasa mempelajari ilmu Islam. “Kami memberi ruang kepada Anda sekalian untuk mempelajari ilmu Islam secara sistemik. Karena Islam itu sendiri mempunyai seperangkat aturan yang wajib dipelajari,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Ustazah Upik Elvarelza, S.Si, Aktivis MHTI Baubau memaparkan materinya mengenai “Sistem Pendidikan Ideal”. Menurutnya ada beberapa aspek yang harus dibangun oleh negara yakni, pertama membangun sistem pendidikan yang visioner sejak dari level dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi. Kedua, membangun sistem penelitian dan pengembangan yaitu kemampuan riset atau penelitian yang terintegrasi serta membangun sistem industri strategis yang dimiliki dan dikelola mandiri oleh negara.
Disesi kedua, Ustazah Darni Sanari, SH, Aktivis DPD II MHTI Baubau memaparkan materinya mengenai “Upaya Mengembalikan Pendidikan Tinggi Ideal”. Menurutnya ada dua kunci yang harus dimiliki dan dibangun. Pertama ialah sumber daya manusia yang sholeh yang mempelajari ilmu semata-mata mencari ridho Allah Swt. Kedua, sumber daya alam dan sistem pemerintahan Khilafah yang mewujudkan Islam rahmatan lil alamin.
Di Sesi diskusi disambut peserta dengan antusias. Wa ode Lisnawati dari Unidayan melontarkan pertanyaan, “Langkah apa yang harus diambil agar kita bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas?”
Pembicara pertama menjelaskan bahwa yang paling utama ialah mengubah sudut pandang pada Islam. Rubah tujuan mencari ilmu dari yang hanya ingin mendapatkan gelar dan peluang kerja menjadi semata-mata hanya ingin mencari ridho Allah. Sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
“Tapi, hal ini juga sangat membutuhkan peran negara, negara yang akan memberikan fasilitas,” tegasnya.
Penanya kedua, Aliati Mahasiswi Unidayan menanyakan, “Bagaimana Negara Khilafah memberi jaminan kuliah gratis?”. Ustazah Upik menjawab, “Ketika negara kita mengelola sumber daya alamnya dengan sistem Islam, bukan sistem kapitalis yang hanya berpihak pada para pengusaha seperti sekarang yang terjadi, tentu negara ini akan kaya dan bisa memberi kesejahteraan pada seluruh masyarakatnya, terlebih kepada para intelektual dalam membiayai kuliahnya.”
Pembacaan puisi dan parade al-Liwa ar-Rayah di sela-sela acara menambah semarak suasana yang diakhiri dengan pembacaan doa.[]