Seminar Mahasiswi Islam untuk Peradaban Samarinda
HTI Press, Samarinda. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Kalimantan Timur (Kaltim) Chapter Kampus menyelenggarakan Seminar Mahasiswi Islam untuk Peradaban (SMIP) Jilid II: “Reaktualisasi Peran Hakiki Intelektual Muda dalam Mewujudkan Kembalinya Peradaban Islam” di Gedung Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman pada Sabtu (22/10/2016). Tidak kurang dari 300 intelektual muda muslimah hadir dari berbagai kota; Bontang, Sangatta, Balikpapan, dan Samarinda.
“Pemuda Muslim memiliki potensi yang sangat besar, potensi ideologi, demografi, militer, begitupun negeri Muslim juga memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah namun saat ini potensi tersebut belum menjadikan umat Islam meraih kegemilangan karena dibajak oleh kaum kafir,” papar Juli Nurdiana, M.Sc, Akademisi Universitas Mulawarman selaku pembicara pertama.
Menurut Juli, kaum Muslim, khususnya pemuda masih belum tergerak untuk menegakkan Islam secara kaffah di dunia karena kaum kafir terus melakukan makar dengan mencabut al-Quran dari sendi-sendi kehidupan. Mereka meracuni pemuda dengan budaya kufur ala Barat, serta menyebar opini negatif deradikalisasi Islam kepada pemuda yang ingin memperjuangkan Islam kaffah yang akhirnya menciptakan Islamophobia.
Menurutnya, pemuda Islam harus menyadari bahwa mereka memiliki potensi yang luar biasa. Masalah yang terjadi saat ini akibat umat Islam hidup tanpa syariat Islam, ini adalah bagian dari makar kaum kafir Barat.
“Karenanya pemuda Muslim harus berjuang dan yakin akan bisyarah Rasulullah saw. dan janji Allah Swt. bahwa akan tegak kembali Khilafah di atas jalan kenabian,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD I MHTI Kaltim, Sri Hartini S.Pd, selaku pembicaa kedua melanjutkan bahwa jalan perubahan yang telah dilakukan oleh kaum Muslim saat ini seperti jalan demokrasi, perbaikan sosial ekonomi, perbaikan individu, people power, dan kudeta tidak akan berhasil, karena tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah saw. Meneladani Rasulullah saw untuk meraih kemenangan dan mewujudkan kejayaan Islam adalah keniscayaan bagi kaum Muslim.
Menurut Nadaa, sapaan akrab beliau, sebagai pemuda Muslim tidak selayaknya menjadikan keberhasilan sejati terletak pada ukuran kecantikan, kekayaan, kemewahan serta posisi di dunia ini. Namun, meraih ridha Allah dan masuk ke surga-Nya itulah keberhasilan sejati.
“Kami memanggil Anda intelektual muslimah untuk meneladani para pemuda Muslim di masa lalu, teladan terbaik yang telah mengantarkan kepada terwujudnya kejayaan Islam. Beranilah untuk membela yang haq dan bulatkan tekad untuk mengambil peran hakiki mengembalikan peradaban Islam yang telah dihapuskan. Jadilah orang-orang mulia di kehidupan dunia dan akhirat dengan memperjuangkan penegakan kembali Khilafah ‘ala minhajin-nubuwah,” serunya disambut takbir peserta.
Pekikan takbir menggema mengiringi persembahan musikalisasi dan puisi dari panitia. Nampak para peserta menitikkan air mata. Terlihat suasana kerinduan yang membuncah akan tegaknya kembali Islam dari semangat peserta meneriakkan takbir dengan linangan air mata. Semoga fajar kemenangan itu tidak lama lagi.
Nampak hadir beberapa media meliput di antaranya Kaltim TV dan Samarinda Post.[]