KMIP II Bogor: Reaktualisasi Peran Intelektual Muda Wujudkan Kembali Peradaban Islam

HTI Press, Bogor. Sekitar 400 mahasiswi se-Bogor Raya memenuhi Auditorium J.H Hutasoit Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor mengikuti Kongres Mahasiswa Islam untuk Peradaban (KMIP) II dengan tema “Reaktualisasi Peran Intelektual Muda Mewujudkan Kembali Peradaban Islam” pada Ahad (23/10/2016). Perwakilan kampus di seluruh penjuru Bogor hadir dalam acara ini di antaranya IPB, Universitas Ibnu Khaldun (UIKA), Universitas Pakuan (Unpak), El Rahma, Akademi Analis Kimia (AKA) Bogor, dan kampus-kampus lainnya.

suasana forum dari belakang

Acara yang diselenggarakan oleh Lajnah Khusus Mahasiswa (LKM) MHTI DPD II Bogor ini, juga dilakukan di 32 kota lainnya di Indonesia dalam upaya menyeru kepada para intelektual muda muslim untuk kembali kepada identitas dirinya sebagai muslim serta berjuang untuk mengembalikan serta melanjutkan kegemilangan peradaban Islam di garda terdepan.

Ustazah Eti Sumiati, S.Si., Ketua DPD II MHTI Kabupaten Bogor, dalam sambutannya mengingatkan tentang posisi strategis intelektual muda apalagi di tengah kondisi keterpurukan umat termasuk di wilayah Bogor, seperti kemiskinan dan prostitusi yang marak. Tapi kenyataannya para intelektual muda hanya punya visi yang sempit, sekedar mendapat kesenangan duniawi.

“Oleh karena itu, MHTI terpanggil untuk menggelar kongres ini sebagai edukasi kepada inteletual muda untuk mengembalikan peran mulianya sebagai pembangun peradaban,” jelasnya.

Sementara itu, Ustazah Ummu Fatin sebagai pembicara pertama menyampaikan materi tentang “Potensi dan Tantangan Khilafah Abad 21”. Potensi kaum muslimin sangat besar untuk bisa mengembalikan Khilafah. Hanya saja kaum kafir berusaha menghalangi dan mematikan segenap potensi.

“Mereka membajak potensi pemuda dan mengalihkan cita-cita perjuangannya bukan untuk kebangkitan Islam bahkan terjebak pada gaya hidup bebas,” paparnya.

Pembicara 2, Ustazah Rezkiana Rahmayanti, SP

Ustazah Rezkiana Rahmayanti, S.P.

Sedangkan, Ustazah Rezkiana Rahmayanti, S.P., DPP MHTI menyampaikan materi tentang “Reaktualisasi Peran Hakiki Intelektual Muda Muslim sebagai Pelopor Penegakan Khilafah”. Beliau menyoroti metode yang pernah ditempuh untuk kebangkitan Islam tetapi menemui kegagalan bahkan bertentangan dengan teladan Rasul saw.

“Maka sudah seharusnya intelektual muda menapaki jalan kebangkitan Islam menempuh jalan sesuai metode Rasulullah saw,” serunya.

Selama acara, Milati Ahsani, S.Pt, dan Maulida Nafeesa, S.Si sebagai host, terus memanaskan dan menyemangati peserta dengan pembacaan puisi dan narasi serta mengajak peserta untuk bertakbir dan meneriakan yel-yel, “Intelektual muda, visioner, revolusioner, dan ideologis”.

suasana forum tampak depan

Selanjutnya dibacakan Isi Kongres oleh Ustazah Fera Kusmerlin, Ketua DPD II MHTI Kota Bogor. Terlihat semangat peserta untuk menyambut seruan menjadi pemuda pelopor semakin menggelora. Apalagi pada saat sesi kontemplasi yang dibawakan oleh Felycitia Iradati Yusrina, S. Si. , Koordinator LKM MHTI Bogor yang disambut dengan parade Liwa dan Royya. Pekikan takbir dan teriakan Khilafah begitu membahana menyiratkan kuatnya keinginan para pemuda untuk berjuang.

Sebelum kongres ditutup, dilakukan penandatanganan Kesepakatan Kongres oleh perwakilan mahasiswa dari IPB, UIKA, Unpak, Gunadarma, STIE Tazkia, El Rahma, STIE EL Karimah, dan STIE Bina Niaga untuk menguatkan identitas Islam ideologis dan menjadi bagian dari pemuda pelopor perubahan hakiki.[]

foto bersama setelah penandatanganan mitsaq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*