LMM Lampung: Empat Peran Strategis Muballighah terhadap Keluarga dan Generasi
HTI Press, Bandar Lampung. Abu Nu’aim menyatakan bahwa Nabi saw. bersabda, “Dua macam golongan manusia yang apabila keduanya baik maka akan baiklah masyarakat. Tetapi, apabila keduanya rusak, maka akan rusaklah masyarakat itu. Kedua golongan manusia itu adalah ulama dan penguasa”.
Hadist tersebut menjadi dasar penegasan mengapa muballighah harus berada di garda terdepan dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, agar kebaikan terwujud di tengah-tengah masyarakat.
Demikian yang disampaikan Nurul Syahidah, S.H.I. dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) pada Liqo Muharram Muballighah (LMM) 1438 H, Sabtu (22/10/2016), di Aula Arofah Islamic Center, Rajabasa, Bandar Lampung.
Mengangkat materi berjudul “Mengembalikan Peran Politik Ulama dan Muballighah”, ia membuka bahasan bahwa saat ini kaum muslimin sedang diserang dan dirusak pemikirannya dengan kapitalisme dan liberalisme. Dua paham inilah pangkal dari terpuruk dan tertindasnya masyarakat, menjadikan manusia keluar dari fitrah.
Untuk itu, perlu ada upaya untuk menyelamatkan keluarga dan generasi dengan perubahan yang hakiki melalui perjuangan jalan dakwah Islam ideologis yang sesuai dengan thariqoh dakwah Rasulullah saw.
“Perjuangan menuju perubahan hakiki itu harus terorganisir dan berjamaah. Di situlah vitalnya peranan partai politik. Umat harus bergerak, semua kalangan harus berjuang bersama,” jelasnya.
Ia melanjutkan, bahwa ulama dan muballighah memiliki peran sentral dalam mengajak umat menuju perubahan hakiki.
“Sungguh harus ada pergerakan yang mengarah pada perjuangan penerapan Islam dengan penegakan Khilafah Islamiyah. Tidak hanya menyasar masyarakat, tapi juga kalangan tokoh umat. Perubahan harus mengikuti metode dakwah Rasulullah saw dan tidak bisa dilakukan sendiri. Karena Kegelapan kehidupan sekular ini harus dihilangkan oleh gemilangnya cahaya Islam,” ujarnya.
Acara yang digelar DPD I MHTI Lampung ini berlangsung hangat, dihadiri oleh sekitar 100 muballighah dari Bandar Lampung maupun luar kota. []