LMM Lampung: Keinginan Barat adalah Menjadikan Muslim Apolitis
HTI Press, Bandar Lampung. Koordinator Lajnah Khusus Ustazah dan Muballighah (LKUM) DPD I Muslimah HTI Lampung, Nurani Pasaribu mengatakan musuh-musuh Islam (Barat, ed.) terus menjajah pemikiran dan peradaban (ghazwu al-fikr wa ghazwu ats-tsaqofiy). Menurutnya, ini adalah bagian dari strategi penghancuran keluarga Muslim.
“Ini bentuk penjajahan modern atas dunia Islam. Mereka tidak lagi menjajah fisik, tapi berupaya mendominasi politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, dan terus menancapkan serta menyebarluaskan kapitalisme yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam,” ujarnya saat mengisi materi di Liqo Muharram Muballighah (LMM) 1438 H, Sabtu (22/10/2016), di Aula Arofah Islamic Center, Rajabasa, Bandar Lampung.
Turut diungkap bahwa siasat ‘perang’ kafir Barat adalah menjadikan Muslim buta politik (apolitis). Sekularisme ditanamkan agar Muslim menjauh dari al-Quran dan Sunnah, untuk menjadi profil Muslim yang diinginkan Barat.
“Apolitis adalah profil Muslim yang diharapkan Barat, agar Muslim tidak lagi menjadikan akidah Islam sebagai standar menyikapi peristiwa politik, tidak paham hukum kenegaraan dalam Islam, tidak sepakat dengan Khilafah, tidak paham makar Barat, bahkan lebih menerima aturan Barat seperti demokrasi, ekonomi liberal, sekularisme, pluralisme, dan hedonisme,” terangnya.
Barat juga mengarahkan kaum muslimah agar terlarut dengan ide-ide gender hingga tidak sadar ide gender adalah ide bathil. Di dalamnya, ia melanjutkan, terdapat strategi global penghancuran keluarga. Yakni ide kebebasan perempuan dan perusakan identitas generasi. Caranya melalui pemberdayaan ekonomi perempuan, mengeser peran keibuan, liberalisasi generasi, hingga generasi muda dijadikan tumbal ekonomi kapitalis.
“Solusi paripurna adalah hijrah menuju Khilafah yang akan melindungi keluarga dari kehancuran. Karna Khilafah akan menjamin nafkah keluarga, membentuk generasi berkualitas, juga takkan ada program zhalim seperti industri jasa maksiat, larangan nikah dini, dsb,” pungkasnya.
Di akhir paparan, ia mengajak memperjuangkan kembali tegaknya Khilafah Islamiyah demi memenuhi seruan Allah, yang dengannya akan terwujud kemuliaan, kesejahteraan, dan kemajuan yang dicita-citakan. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” (Al-Anfal : 24). []