Islam Menjamin Hak-hak Perempuan

forum

HTI Press, Bangil. Bertempat di Rumah Makan Gempol Asri, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Pasuruan Wilayah Bangil menyelenggarakan Dialog Interaktif dengan tema “Islam Menjamin Hak-hak Perempuan” pada Ahad (30/10/2016).

Ustazah Lail K., S.Pd selaku moderator membuka acara yang dihadiri oleh puluhan tokoh perempuan dari berbagai bidang. Tokoh-tokoh yang hadir di antaranya perwakilan pengusaha kecil, ormas Aisyiyah, aktivis serikat buruh, mubalighah, praktisi pendidikan (kepala HSG dan guru SMP), mahasiswi serta ibu-ibu majelis taklim, PKK maupun para ibu rumah tangga.

Ustazah Solihati, S.Kom selaku pembicara memaparkan tentang fakta kondisi perempuan saat ini yang mengalami beragam kemunduran, kehinaan serta kerusakan layaknya perempuan jahiliyah, namun berada di era modern.

Menurutnya, adanya bentuk-bentuk solusi, semisal program CEDAW/ICEDAW, belum mampu memberikan solusi tuntas terhadap permasalahan perempuan.
Beliau menuturkan bahwasanya alasan utama terjadinya beragam permasalahan perempuan saat ini adalah masalah ekonomi, keinginan mencari kesejahteraan, kurangnya bekal ilmu dalam menjalankan perannya sebagai perempuan sesuai fitrah, pengaruh lingkungan serta keinginan untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang lebih baik.

Beliau melihat hal ini adalah buah dari penerapan sistem kehidupan kapitalis sekuler. “Semua membutuhkan perubahan yang nyata dan solusi tuntas atas beragam kondisi perempuan dengan permasalahan yang dihadapinya saat ini,” tegasnya.

Ustazah Lely N., S.T. selanjutnya menyambung dengan penjelasan bahwasanya akar permasalahan perempuan muncul akibat dari lemahnya pondasi umat/negara. “Artinya, al-Quran tidak lagi dijadikan sebagai pedoman menjalani kehidupan oleh umat dan negara,” katanya.

Aktivis MHTI ini selanjutnya memberikan gambaran tentang peran perempuan dalam pandangan Islam yakni berperan sebagai seorang ibu (pendidik anak) serta menjadi manager rumah tangga (mitra suami). “Jika peran tersebut terlaksana secara baik dengan didukung penerapan sistem kehidupan yang baik layaknya sistem Islam, maka perempuan akan mampu mewujudkan generasi pencetak peradaban,” jelas beliau.

Ustazah Lely mengajak kepada seluruh tokoh dari berbagai elemen masyarakat yang hadir untuk menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup.

“Tidak ada keraguan untuk mendukung dan ikut berjuang untuk penerapan sistem Islam kaffah. Penerapan Islam kaffah dari semua sisi mulai dari diri sendiri, lingkungan masyarakat hingga negara,” ajakan beliau sebelum acara diakhiri.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*