Peran MHTI Mencerdaskan Perempuan demi Ketahanan Keluarga

Ratu Erma Rachmayanti

HTI Press, Jakarta. Membina umat dengan pemikiran dan hukum Islam, menjadi salah satu aktivitas pokok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), termasuk Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) yang memfokuskan pembinaan di kalangan ibu dan perempuan. Demikian tulis Ratu Erma Rachmayanti, Ketua DPP MHTI, kepada HTI Press, Selasa (6/11/2016) melalui aplikasi komunikasi Whatsaap.

“Salah satu materi penting pembinaan adalah tentang tugas mereka di dalam keluarga dan di tengah kehidupan masyarakat,” terangnya.

Menurut Ratu, ibu yang faham tentang tugas asasinya, memudahkan kerjasama yang baik di antara orangtua (suami-istri, red.) dan berpengaruh besar terhadap ketahanan keluarga. Ibu punya andil dalam menjalankan fungsi kasih sayang, pendidikan, dan sosialisasi keluarga pada lingkungan.

Karenanya, lanjut Ratu, diperlukan pembinaan bagi para muslimah agar mereka mempunyai iman yang kuat, komitmen tinggi dalam menjalankan kewajibannya, dan taat pada hukum Islam, serta memiliki pengetahuan Islam yang mumpuni.

“Ini diperlukan dalam menjalankan tugas utama mereka sebagai pendidik generasi,” jelasnya.

Namun, Ratu melihat, tugas utama para ibu tersebut tidak akan berjalan sempurna ketika banyak kebijakan negara yang kontra produktif.

Ratu menuturkan, program pemberdayaan ekonomi perempuan yang kian massif telah mendorong para ibu keluar untuk bekerja. Satu sisi pemerintah mengharuskan keluarga untuk menyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapinya, semisal meminta para ibu untuk mendidik anak-anak dengan agama dan moral agar terjaga dari predator kejahatan, sisi lain mendorong para ibu untuk bekerja.

Ibu ataupun keluarga, kata Ratu, tidak mungkin mampu melindungi anak-anak mereka dari kejahatan sosial, pornoaksi, pornografi, tatkala pemerintah melindungi bisnis kepornoan, setengah hati dalam menghilangkan kejahatan.

“Sehingga terwujudnya ketahanan keluarga yang sejati, adalah sinerginya peran keluarga, masyarakat, dan juga negara,” tegas Ratu.

Walhasil, kata dia, pembinaan MHTI dalam membangun ketahanan keluarga adalah menyadarkan perempuan akan problem sistem yang menghambat terwujudnya ketahanan keluarga.

“Secara individu para perempuan harus berupaya optimal menjalankan fungsinya, dan berandil besar dalam mewujudkan negara hakiki (Khilafah Islamiyah, red.) yang mendukung ketahanan keluarga yang sejati,” tutup Ratu.[] Novita M Noer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*