Badan Intelijen AS Central Intelligence Agency (CIA) telah menyimpulkan bahwa Rusia sebenarnya berusaha membantu Donald Trump untuk memenangkan kursi presiden daripada hanya mengganggu jalannya pemilu, menurut sebuah laporan rahasia yang dikeluarkan oleh lembaga itu.
Ahli keamanan dunia maya, serta para pejabat AS, telah menemukan bukti – bukti yang menghubungkan tindakan hacking itu dengan Rusia.
“Ini adalah penilaian dari komunitas intelijen bahwa tujuan Rusia di sini adalah memfavoritkan salah satu kandidat dari yang lain, untuk membantu Trump agar terpilih,” seorang senior pejabat intelijen senior AS memberikan penjelasan tentang informasi itu bersama Senator Withus kepada Washington Post.
Dalam suatu tanggapan yang cukup membingungkan, tim transisi Trump langsung menghentikan validitas laporan itu dan Komite intelijen mereka akan segera berjalan.
Dalam suatu briefing yang diadakan bersama para pemimpin Senat minggu lalu, para pejabat lembaga itu mengatakan bahwa “cukup jelas” bahwa tujuan Rusia adalah agar Trump terpilih, para pejabat yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada Washington Post.
“Hillary Clinton telah menyatakan beberapa kali, palsu, bahwa 17 badan intelijen AS telah menilai bahwa Rusia adalah sumber penerbitan kami.”
Para pejabat AS dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Kantor Direktur Intelijen Nasional secara resmi menuduh Rusia melakukan hacking untuk mengganggu proses pemilu Amerika. (independent.co.uk, 10/12/2016)