Konferensi Pers Risalah Akhir Tahun 2016 MHTI Kota Makassar

Suasana acara

HTI Press. Makassar. Konferensi Pers Risalah Akhir Tahun 2016 Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) terselenggara di Makassar, Kamis (15/12/2016) di Sekretariat MHTI, Jl. Inspeksi Pam No 224, Antang dengan tema “Menggugat Peran Negara dalam Ketahanan Keluarga”. Agenda ini turut dihadiri tokoh perempuan, intelektual hingga insan media Kota Makassar.

Mewakili DPD I MHTI Sulawesi Selatan, Besse Megawati, SE. dalam sambutannya mengungkap kebijakan-kebijakan pemerintah faktanya merapuhkan ketahanan keluarga, untuk itulah butuh perubahan mendasar dalam menyelesaikan masalah ini.

Sementara itu, Rahmawati, SE, Ketua DPD I MHTI Sulsel menambahkan, bahwa ketahanan keluarga dalam ancaman serangan pemikiran, terbukti dengan opini diberbagai media yang cenderung memalingkan fokus pada masalah sebenarnya. Rangkuman ini terungkap dalam penyampaian keleidoskop 2016.

Tanggapan pun datang dari peserta mempertanyakan kiprah MHTI di kampus, hingga Opini MHTI yang dianggap tinggi dengan solusi negaranya.

Hal tersebut ditanggapi oleh Sutarti, S.Tp, Anggota DPD II MHTI Sulsel, bahwa sistem kapitalisme menjadikan sistem pendidikan mengarah pada kapitalistik materislistik. Intelektual muda harus berposisi sebagai penyelamat umat melalui pemahamannya tentang kehidupan. Untuk itu MHTI juga terjun ke kampus-kampus demi penyadaran kepada intelektual muda agar ilmunya bermanfaat untuk umat hingga berperan besar dalam mengawasi kebijakan pemerintah.

Sementara opini-opini Hizbut Tahrir yang mengarah pada masalah utama atau sistemik yaitu menyentuh hingga tahap negara dianggap tinggi, Sutarti, S.Tp menyiratkan dalam jawabannya bahwa berpikir tentang negara memanglah pemikiran tinggi, namun pemikiran inilah yang mampu menghantarkan pada kepedulian sesungguhnya terhadap kehidupan.

“Sebab, jika negara menerapkan aturan kehidupan yang benar, maka akan menyelamatkan seluruh manusia, karena negara adalah institusi pengurus umat. MHTI mendorong semua pihak termasuk inteletual untuk menerapkan Islam sebagai ideologi negara,” terangnya.

Kiprah MHTI di mata tokoh perempuan Kota Makassar menambah hangat acara ini. Prof. Sutina Made, M.Si (Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas) menyampaikan, “Bahwa jika seluruh masyarakat dan perempuan khususnya menyadari peran ibu sesungguhnya, maka berbagai masalah terkait keluarga, perempuan, dan generasi tidak akan terjadi. MHTI memberikan peran penting dalam menyadarkan para muslimah khususnya. MHTI tidak kenal henti dan lelah memahamkan Islam secara komprehensif kepada masyarakat”.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*