Mewaspadai Jerat Pergaulan Bebas Remaja, Solusinya?
HTI Press. Samarinda. Tim Dakwah Sekolah DPD I Muslimah HTI Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menyelenggarakan agenda tahunan Ngobrol Bareng Remaja Sekolah Smart With Islam (Ngobras SWI) edisi ke-4 dengan tema “Mewaspadai Jerat Pergaulan Bebas Remaja, Solusinya?” di Ruang Rapat Dewan Pendidikan Prop. Kaltim Jl. Jenderal Sudirman, Rabu, (14/12/2016). Sekitar 80 lebih peserta dari kalangan pelajar dan guru dari berbagai sekolah di Samarinda hadir memenuhi ruangan acara.
Di hadapan peserta yang sebagian besar adalah pelajar SMP dan SMU tersebut, dr. Inrawati Djangi, M.Kes, SpGK (Staf Medis Fungsional Gizi Klinik RSUD A.W. Sjahranie), pemateri pertama memaparkan fakta pergaulan bebas menghantui kehidupan remaja, “Sebagian besar dari pelaku gaul bebas adalah usia pelajar sekolah. Mereka terbawa arus karena faktor pengaruh teman dan media massa yang bebas menyebar konten porno dan stigmatisasi yang dianggap tidak gaul yang mendorong para remaja untuk mengikuti gaya hidup bebas yang tidak mengenal aturan”.
Menyambung hal tersebut, Rahmawati Al Hidayah, SH, L.L.M (Aktivis Chapter Kampus Muslimah HTI Samarinda) sebagai pemateri kedua, lebih jauh memaparkan bahwa gaya hidup hedonis, Having fun atau hidup hanya untuk sekedar bersenang-senang menikmati 3F (fun, food, fashion), konsumtif adalah gaya hidup yang diaruskan oleh sistem liberalisme yang diterapkan di negeri ini.
Karenanya, Rahma mengajak seluruh peserta yang hadir untuk kembali ke Islam yang memiliki serangkaian aturan termasuk pergaulan.
“Aturan Islam akan mengatasi segala persoalan termasuk persoalan yang menimpa remaja. Karena remaja adalah generasi penerus dan pemimpin masa depan umat, maka remaja harus diselamatkan dari kehancuran,” terangnya.
Antusias peserta mengikuti acara nampak dari awal hingga akhir. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan terkait masalah pergaulan sehari-hari. Sebelum menutup diskusi, Rahma mengajukan pertanyaan, “Bagaimana cara remaja membentengi diri dari jerat pergaulan bebas?” salah satu siswi dari SMAN 2 Samarinda menjawab, “Caranya adalah dengan terus mengkaji Islam”. []