Sebuah jalan di luar kedutaan Suriah di Belgrave Square, London, ditutup karena dipenuhi para demonstran dan pemimpin kelompok Islam yang meneriakkan slogan kecaman yang menyerukan Amerika agar dihukum atas apa yang terjadi di Aleppo.
Kerumunan itu terpisah untuk laki-laki dan perempuan dengan banyak wanita muslim yang mengenakan hijab.
Menurut situs Breitbart seorang pengunjuk rasa tampak melambai-lambaikan bendera Ar Raya sementara beberapa orang lain memegang poster yang dibuat oleh Hizbut Tahrir Inggris, yang menyerukan berdirinya kembali Khilafah Islam.
Kerumunan itu yang sebagian besar berasal dari masjid di seluruh London, sebagian besar terpisah untuk peserta pria dan wanita yang banyak dari mereka mengenakan jilbab.
Kerumunan massa itu segera membesar dan memblokir seluruh jalan, an banyak diantara kerumunan itu yang melambaikan bendera Ar Raya, sementara yang lain terlihat memegang poster yang dibuat oleh Hizbut Tahrir Inggris, yang menyerukan pendirian kembali berdirinya Khilafah Islam. Dalam acara ini perwakilan dari Hizbut Tahrir Inggris, Taji Mustafa, menyampaikan pidatonya kepada kerumunan massa di depan Kedubes Suriah tersebut.
Shakeel Begg, seorang imam di London, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa orang-orang menunjukkan solidaritasnya dengan penduduk di Aleppo Timur karena dunia internasional menunjukkan ketidak peduliannya.
“Para pemimpin dunia tidak mendukung rakyat Suriah. Jadi kaum muslim, anak-anak muda dan masyarakat menunjukkan dukungannya,” katanya.
Demonstrasi ini terjadi saat DK PBB melakukan pertemuan darurat di New York untuk membicarakan situasi di Aleppo. (.express.co.uk, 17/12/2016)