KIN ke-4 Yogyakarta: Negara Harus Turun Tangan Selamatkan Keluarga!
HTI Press. Yogyakarta. Bertubi-tubinya permasalahan yang mendera keluarga Indonesia seperti KDRT, perceraian, kriminalitas yang menimpa dan dilakukan oleh anak, hingga kemiskinan yang mengancam keutuhan bangunan keluarga mengundang keprihatinan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI).
Terdorong untuk memberikan sumbangsih pemikiran dalam menyelesaikan problema tersebut, MHTI DPD I DIY menghelat Kongres Ibu Nusantara (KIN) ke-4 dengan tajuk “Negara Soko Guru Ketahanan Keluarga”, Ahad (18/12/2016) di Jogja Expo Center. Acara ini dihadiri lebih dari 600 ibu dengan berbagai latar belakang profesi dari seluruh penjuru Yogyakarta.
Menghadirkan empat pembicara; yaitu Hj. Siti Kustianti, Lies Arifah., M.Pd., Meti Astuti., M.EK., dan Pratma Julia Sunjandari., S.P. Muslimah HTI mengkritisi penerapan sistem ekonomi kapitalisme liberal telah menghancurkan ketahanan keluarga karena menyeret paksa para ibu untuk turut memikul beban ekonomi keluarga. Keadaan ini diperparah dengan sistem pendidikan sekuleristik yang tidak mampu membentuk akhlak mulia pada peserta didiknya.
Menurut MHTI, seharusnya negara hadir dan bertanggung jawab menjamin terpenuhinya kebutuhan komunal masyarakat, yakni kesehatan, pendidikan, dan keamanan sehingga beban ekonomi keluarga lebih ringan dan para ibu bisa fokus mendidik generasi.
MHTI juga menyoroti sistem hukum ala demokrasi yang tidak memberikan efek jera serta tidak memenuhi rasa keadilan hingga berbagai kasus kejahatan terus bermunculan dan kian sadis dari hari ke hari. Menurutnya, solusi atas peliknya persoalan ini adalah dengan menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk hukum, ekonomi, dan pendidikan.[]