Khilafah Mengembalikan Fitrah Ibu dari Ancaman Liberalisasi
HTI Press, Kolaka. Ahad (18/12/2016), Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Kab. Kolaka mengadakan Forum Diskusi Intelektual Muslimah dengan tema, “Khilafah Mengembalikan Fitrah Ibu Nusantara dari Ancaman Liberalisasi”. Agenda ini dilatarbelakangi dengan fakta kerapuhan ketahanan keluarga serta lemahnya fungsi negara yang sesungguhnya berperan besar dalam mengokohkan ketahanan keluarga. Puluhan peserta dari kalangan ibu-ibu Majelis Taklim dan praktisi pendidikan hadir memenuhi Aula Lt. 2 Hotel Zam-Zam, Kolaka.
Wulan Amalia Putri, S.ST (Aktivis MHTI Kolaka) sebagai pemateri pertama dengan materi “Liberalisasi Mengancam Ketahanan Keluarga”. Beliau menggambarkan, saat ini institusi keluarga dilanda ancaman penghancuran melalui penggiatan isu kesetaraan gender (feminisme). Penyamaan peran antara suami dan istri, yang berpeluang besar menimbulkan konflik kepentingan yang berujung pada kasus cerai gugat dan juga melemahkan peran pendidikan generasi sehingga anak terjerumus pada penyimpangan seks, narkoba, dan sebagainya.
Sementara, penyampaian materi kedua oleh Ibu Risnawati, S.TP (DPD II MHTI Kolaka), “Khilafah Mengembalikan Fitrah Ibu dari Ancaman Liberalisasi”. Beliau menyampaikan bahwa negara adalah pilar utama bagi kesejahteraan keluarga. Karena itu, peran negara harus kuat dengan menjalankan fungsinya sebagai raiin (pengurus) dan junnah (perisai) bagi rakyat.
Lanjutnya, bangunan sebuah keluarga haruslah kuat agar menghasilkan generasi tangguh dengan mengembalikan fitrah Ibu sebagai ummu warabbatul bayt.
“Karena itu, ketangguhan keluarga harus dibangun berdasarkan ketakwaan kepada Allah Swt. melalui penerapan syariat Islam dalam institusi Khilafah Islamiyyah. Inilah satu-satunya solusi yang benar-benar mampu menyelamatkan para ibu dan generasi dari penghancuran,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi, beberapa peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan. Acara diselingi puisi oleh Oriyanti dan testimoni oleh Ibu Apriyanti, SE dan Ibu Maryam. Mereka mengajak para peserta untuk berjuang bersama MHTI untuk mengawal agenda penyelamatan terhadap kaum ibu dan generasi mendatang. Acara diakhiri dengan pembacaan Komitmen Ibu Nusantara, ditutup dengan pembacaan doa serta foto bersama. [] Dewi