Ishmah Cholil: “Sistem Sanksi Islam Menjaga Ketahanan Keluarga”
HTI Press. Jakarta. Ir.Hj. Ismah Cholil Lajnah Fa’aliyah Muslimah Hizbut Indonesia (MHTI) menegaskan bahwa sistem sanksi sekuler yang ditegakkan hari ini tak bisa diharapkan. Hanya sistem sanksi Islam yang mampu tuntaskan kriminalitas dan menjaga ketahanan keluarga.
“Di negeri kita tercinta, penduduk Muslim terbesar di dunia ternyata kriminalitas, perzinahan, pelacuran marak terjadi. Sistem sanksi sekuler produk akal manusia tak mampu menciptakan rasa keadilan,” ungkapnya dalam Kongres Ibu Nusantara (KIN) ke-4 dengan tema “Negara Soko Guru Ketahanan keluarga” di Balai Sudirman, Jakarta, Sabtu (24/12/2016).
Ishmah menilai, sistem sanksi dalam demokrasi adalah lemah dan tidak mampu menyelesaikan masalah. Ketika satu sanksi tidak mampu mengendalikannya, dibuatlah sanksi baru.
“Produk sekular yang ada, tidak mampu membuat jera para pelaku kriminal. Kemaksiatan tak berhenti. Beginilah realitas produk nafsu manusia yang melangkahi aturan Allah,” terangnya di hadapan 3.000 kaum ibu dan perempuan yang hadir dari berbagai penjuru ibukota.
Menurutnya, sehebat apapun sistem sanksi yang dihasilkan manusia, tidak dapat memberikan efek jera dan keadilan. “Bahkan berpotensi memunculkan manusia-manusia bobrok yang baru,” kata Ishmah.
Sistem sanksi Islam merupakan konsekuensi keimanan seorang Muslim. Tidak ada yang dapat menandingi paripurnanya hukum Islam yang memang sesuai dengan fitrah dan kodrat manusia.
“Sistem sanksi Islam buatan Allah sesuai fitrah manusia. Allah yang paling tahu, mengenal, dan memahami yang terbaik bagi kita. Dalam Islam, seluruh perbuatan yang melanggar hukum Allah adalah kejahatan,” jelasnya.
Jelas, kata Ishmah, sistem sanksi sekuler sama sekali tidak bisa diharapkan. Satu-satunya sistem sanksi yang bisa diharapkan adalah sistem sanksi Islam dalam Negara Khilafah. Sistem sanksi yang akan selalu menjaga dan melindungi ketahanan keluarga.
“Marilah kita menyambut seruan dari Allah Swt. untuk tegaknya hukum-hukum Islam dan pemerintahan dalam institusi Daulah Khilafah Islamyah yang akan membuat masyarakat menjadi masyarakat mulia!” serunya disambut takbir peserta.[]