Nida Sa’adah: “Kita Butuh Negara yang Melayani Rakyat Tanpa Untung Rugi”

Nida Sa'adah KIN4 Jakarta

HTI Press. Jakarta. Negara hari ini bukanlah negara yang melayani urusan rakyat. Sistem ekonomi yang ada justru menghancurkan ketahanan keluarga.

“Kita butuh negara yang melayani rakyat tanpa mempertimbangkan untung-rugi!” ungkap Hj.Nida Sa’adah, SE.A.k, M.E.I Lajnah Intelektual DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) dalam Kongres Ibu Nusantara (KIN) ke-4 bertajuk “Negara Soko Guru Ketahanan Keluarga” di Balai Sudirman, Sabtu (24/12/2016).

Nida melihat, negara sebagai institusi yang diharapkan menjadi pilar penjaga masyarakat yang di dalamnya adalah keluarga, semakin kehilangan fungsinya.

Negara dalam memenuhi kebutuhan pokok massal (pendidikan, kesehatan, keamanan) memprivatisasi layanan pendidikan dan kesehatan karena keterbatasan keuangan negara. Akibatnya, layanan pendidikan dan kesehatan menjadi pos yang banyak menyerap belanja keluarga.

“Harga kebutuhan pokok dan pendidikan semakin mahal. Karena negara pada hari ini tak lebih sebagai negara pemalak yang merampas penghasilan rakyat,” terangnya di hadapan 3.000 kaum ibu dan perempuan dari berbagai profesi yang hadir.

KIN4 Jakarta

Di sisi lain, Nida melihat, program membangun ketahanan ekonomi keluarga dengan menggiatkan peran perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga, adalah gerakan menjadikan perempuan sebagai ‘sapi perah’, bahkan oleh negaranya sendiri.

“Masyarakat harusnya sadar, jangan sampai mau ditipu slogan-slogan atas nama kemandirian keluarga,” katanya.

Sementara, kata dia, Negara Khilafah mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan menjamin tersedianya lapangan kerja yang layak, menciptakan suasana bisnis yang kondusif dan sehat, serta melarang privatisasi sumber daya alam.

Di bidang kesehatan dan pendidikan, negara Khilafah akan menyediakan dana yang sangat besar untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan gratis.
Membangun fasilitas layanan publik dan infrastruktur secara mandiri melalui dana kas Baitul Mal. “Sehingga tak kan kita jumpai rakyat dipaksa membayar untuk melewati jalan,” terangnya.

Beliau secara tegas menyampaikan akan pentingnya kembali pada konsep Khilafah Islam. “Sudah saatnya kita bertaubat, memperjuangkan dan memuliakan sistem yang diturunkan oleh Allah Swt., Khilafah Islamyah demi terjaganya keluarga dan bangsa,” pungkasnya.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*