Muslimah

HTI Press. Yogyakarta. Dalam rangka sosialisasi hasil Kongres Ibu Nusantara (KIN) ke-4, Lajnah Khusus Sekolah (LKS) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Yogyakarta melakukan audiensi kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) DIY Dra. Triana Purnamawati, M.M, Kamis (5/1/17) di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Jalan Cendana No. 9 Yogyakarta.

Delegasi MHTI yang dipimpin oleh Eksi Insania Ahmad., S.Pd. Si (Ketua LKS) menyatakan keresahannya atas makin maraknya kasus kekerasan yang melibatkan pelajar, baik sebagai korban maupun pelaku. Sebagian di antaranya bahkan memakan korban jiwa seperti yang terjadi akhir 2016 lalu di Yogyakarta. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Yogyakarta, tetapi juga di berbagai kota lainnya.

Menurut Eksi, hal ini disebabkan oleh lemahnya pengawasan orang tua serta saling lempar tanggung jawab antara orang tua, sekolah, masyarakat, dan abainya negara.

Selanjutnya, delegasi MHTI memaparkan solusi yang ditawarkan Islam, yakni pemberian pendidikan yang layak pada anak baik di keluarga maupun sekolah. Diperlukan juga kontrol dari masyarakat dengan menumbuhkan budaya amar ma’ruf nahi munkar. Selain itu, sokongan negara juga sangat diperlukan melalui pemastian bahwa proses pendidikan berjalan layak sesuai standar Islam. Keluarga, sekolah, masyarakat dan negara harus bersinergi. Bukan hanya untuk menyelesaikan masalah kekerasan, lebih dari itu: membangun generasi unggul.

Di akhir pertemuan, Triana mengapresiasi gerak MHTI dalam membangun generasi serta pencerdasan kepada masyarakat. Audiensi pun diakhiri dengan pemberian makalah KIN 4, artikel tentang kekerasan pelajar,dan buletin Cermin Wanita Shalihah (CWS) dari Muslimah HTI.[]