Aktivis Mahasiswi Malang: Save Aleppo with Khilafah
HTI Press. Malang. Lajnah Khusus Mahasiswa (LKM) Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Malang menyelenggarakan Round Table Discussion dengan tema “Save Aleppo with Khilafah”. Lebih dari 35 mahasiswi dan aktivis, baik dari organisasi intra maupun ekstra kampus se-Malang Raya memadati Aula Gama Resto, Malang, Sabtu (14/1/2017). Acara ini bertujuan untuk membangkitkan para mahasiswi agar dapat menyelesaikan masalah dunia Islam (khususnya Suriah), tak hanya dalam negeri namun seluruh kaum muslimin di seluruh dunia serta ikut aktif berjuang dalam penegakkan Islam kaffah dalam naungan Khilafah.
Acara dibuka oleh Nur Hamidah selaku MC dan dimonitori oleh Najway Azka Ar-Rabbany selaku moderator. Moderator membacakan puisi bertajuk derita Muslim Aleppo untuk membuka kaca mata peserta akan penderitaan saudaranya di Aleppo dan terdiamnya kaum Muslim di dunia.
Ustadzah Khoolishotun Tahlia selaku pemateri diskusi menjelasakan kronologi peristiwa konflik Suriah. “Konflik Suriah semuanya adalah rencana jahat dari orang kafir beserta sekutunya untuk menggagalkan rencana Khilafah abad 21,” terangnya.
Beliau menuturkan, bahwa penyebab utama Aleppo adalah terpecahnya negeri Muslim dan kesadaran atas politik Islam masih kurang. Maka dari itu, untuk menyelamatkan Suriah pada khususnya dan dunia Islam pada umunya hanya mampu dilakukan dengan tegaknya Khilafah Islamiyah.
“Wujudkan persembahan terbaik, ambillah peran mulia ini untuk menyelamatkan Islam, berjuanglah bersama kami untuk memperjuangkan Islam,” serunya kepada peserta.
Antusisme peserta nampak dalam acara. Hal tersebut terlihat dari ikut aktifnya peserta dalam sesi diskusi dengan mengajukan pertanyaan maupun tanggapan.
Laila aktivis Forkita UB, dalam testimoninya, menyampaikan kepada peserta untuk bersama-sama melakukan penyadaran di tengah-tengah mahasiswa. “Mari bersama-sama bergabung dan berjuang bersama Hizbut Tahrir untuk memperjuangkan Khilafah,” serunya.
Para peserta sepakat untuk mengkaji Islam lebih dalam dengan MHTI dan memperjuangkan Islam di bawah naungan Khilafah.
Acara ditutup dengan pemabagian doorprise kepada peserta teraktif, doa, dan dilanjutkan forum grub discussion.[]