Forum Guru Ideologis: Sekulerisme Penyebab dan Akar Masalah Fenomena Geng Remaja

foto7

HTI Press, Samarinda. Perkelahian antar geng di Kota Samarinda yang telah menewaskan korban menunjukkan fenomena geng remaja ini perlu mendapat perhatian dari seluruh kalangan termasuk guru. Hal inilah yang melatarbelakangi Tim Khusus Sekolah DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kalimantan Timur (Kaltim) menyelenggarakan Forum Guru Ideologis (FGI) dengan mengangkat tema “Fenomena Anak Geng di Samarinda Mengancam Masa Depan Generasi” di Dewan Pendidikan Provinsi Kaltim, Jl. Jend. Sudirman yang dihadiri beberapa perwakilan guru SMP dan SMA di Kota Samarinda, Ahad (22/1/2017).

Siti Halimah, S.Ag Guru Agama SMPN 21 Samarinda menyebut merebaknya fenomena geng remaja sudah mengarah pada kriminalitas.

foto1

Menurutnya, penyebab itu terjadi karena remaja ingin mengaktualisasi dan diakui oleh teman dan lingkungannya, ingin mencari popularitas, kebutuhan penyaluran kasih sayang yang tidak didapatinya di dalam keluarga, minimnya pengetahuan agama dalam keluarga, tayangan media yang penuh kekerasan, lingkungan masyarakat yang rawan serta lingkungan sekolah yang kurang kondusif.

Nurul Azizah Guru SMK Medika, juga merasakan bagaimana sulitnya mengubah prilaku anak didiknya yang menurutnya sangat memprihatinkan dari sisi pemahaman agama.

Sementara, Etiana Milka Sari, S.Pd dari Muslimah HTI Kaltim menyampakan bagaimana upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menangani merebaknya geng remaja, namun faktanya belum juga mampu menghentikan dan mencegah semakin meluasnya geng remaja ini.

foto2

Lanjutnya, lemahnya ekonomi masyarakat Indonesia membuat para orangtua sibuk di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hal ini mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan kasih sayang dalam diri anak dan keluarga. “Ini adalah persoalan sistemik dan mengakar di masyarakat” ujar Etiana.

Etiana menyebut tiga pilar yang harus diperbaiki dalam memberikan solusi bagi fenomena geng remaja, karena satu sama lainnya saling terkait yaitu keluarga, edukasi publik dan institusi pendidikan. Ketiga pilar ini harus menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai dasarnya, sehingga membentuk tiga pilar yang kokoh. Dan ketiga hal ini hanya akan terwujud dalam negara Khilafah. Mengenyampingkan agama dari kehidupan atau paham sekuler menjadi penyebab dan akar masalah semakin merebaknya fenomena geng remaja ini.

Para guru yang hadir sangat antusias berbagi tips dan pengalaman dalam menangani remaja yang menjadi anak didik di sekolah masing-masing. Mereka sepakat bahwa upaya penanganan yang harus dilakukan adalah kembali pada sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam sehingga dengan dasar agama yang kuat para remaja Muslim akan tumbuh menjadi remaja yang kuat, karena mereka adalah pelanjut estafet generasi pemimpin masa depan bangsa.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*