Menyikapi adanya upaya kriminalisasi terhadap Habib Rizieq Shihab dan ormas Islam oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan kelompok lainnya, puluhan organisasi mahasiswa menantang debat terbuka.
“Kami tantang debat terbuka kepada PMKRI dan kawan-kawannya, di forum-forum jalanan maupun televisi agar kiranya sesama aktivis tidak muncul kesalahpahaman, dan menyelesaikan indikasi kuat politik adu domba oleh rezim khianat ini, serta bersama-sama konsen kepada persoalan yang ada yakni sistem dan rezim khianat,” ujar Ketua Umum Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Ricky Fattamajaya mewakili 24 organisasi mahasiswa kepada mediaumat.com, Selasa (24/1/2017).
Ricky juga mengatakan sangat menyayangkan sikap PMKRI karena bukan kritis terhadap segala bentuk kedzaliman rezim, justru ikut mendorong pembungkaman yang dilakukan rezim terhadap berbagai bentuk kritik ulama pewaris nabi terhadap rezim. Seharusnya perjuangan mahasiswa adalah melawan hegemoni neoliberalisme serta tajam kritisnya terhadap penguasa khianat yang menjual aset negara kepada aseng dan asing, bukan malah menjadi kepanjangan tangan para komprador.
“Bukannya malah mendukung rezim yang tengah mengkriminalisasi Islam, aktivisnya dan para ulama, karena sesungguhnya solusi atas rusaknya negeri ini ada pada Islam yang diperjuangkan oleh para aktivisnya dan ulama,” tegasnya.
Ricky juga menyerukan kepada pemuda dan mahasiswa Islam Indonesia untuk menyatukan barisan, untuk menjaga Indonesia dari berbagai ancaman dan gangguan berbagai macam paham yang dapat merusak akidah Islam dan keutuhan Indonesia.
“Serta bahu membahu memperjuangkan tegaknya syariah secara kaffah sebagai solusi atas bobroknya neoliberalisme dan rezim yang mengkhianati rakyatnya,” pungkas Ricky.
Pernyataan Ricky tersebut mewakili 24 organisasi mahasiswa yang menyatakan hal senada dalam pers rilis berjudul “Resolusi 2017 Pemuda dan Mahasiswa Islam Indonesia.” Di antaranya adalah: PP Gema Pembebasan; PP Front Mahasiswa Islam; Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus Nasional; PB Pemuda Al Irsyad dan Front Santri Indonesia. (mediaumat.com, 24/1/2017)