Takut Kekuasaannya Hilang, Al Saud Siap Memberikan Apapun Yang Diinginkan Trump
Menteri Luar Negeri rezim Al Saud, Adel al-Jubeir berkata, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, edisi 16/1/2017, bahwa ia “merasa optimis pada pemerintahan AS berikutnya, terutama cara AS yang ingin mendapatkan kembali pengaruhnya di dunia, pembendungan Iran dan perang melawan organisasi negara Islam (ISIS) … dan Arab Saudi berharap untuk bekerja sama dengan pemerintahan AS berikutnya dalam semua bidang kepentingan bersama … sehingga Arab Saudi menyambut keinginan untuk mengembalikan peran AS di dunia dan keinginan untuk mengalahkan organisasi negara Islam (ISIS), pastinya juga pembendungan Iran.
Juber mengatakan bahwa “kepentingan kerajaan sejalan dengan kepentingan AS, baik geopolitik di Suriah, Irak, Yaman dan Iran atau dalam hal energi dan keuangan.” Dan “sejumlah tujuan yang diinginkan Riyadh dan Washington adalah untuk mencapai tujuan yang sama,” tambahnya.
Sementara Trump merasa bahwa Al Saud dan para menterinya optimisme terhadap dirinya, dimana Trump mengatakan selama kampanye pemilu pada 19/8/2016, dI Televisi NBC Amerika: “Arab Saudi adalah negara kaya dan harus membayar uang pada kita atas politik dan keamanan yang didapatinya.”
Dia mengatakan: “Arab Saudi akan berada dalam masalah besar dalam waktu dekat, sehingga akan perlu pada bantuan kita, dan seandainya bukan karena kita niscaya tidak akan bisa bertahan lama.”
Semua itu adalah sebuah langkah untuk merampoknya dan mengambil semua simpanannya yang ada di Amerika. Tampaknya, Al Saud begitu ketakutan akan kehilangan kekuasaannya, sehingga bersiap memberikan pada Amerika Trump apa yang diinginkan dan dimintanya, di mana Al Saud mengikat nasibnya dengan Amerika dan Barat yang telah menghantarkannya pada kekuasaan dan mendirikan negaranya sebagai imbalan atas pengkhianatannya dengan memberontak terhadap negara Khilafah Utsmaniah (kantor berita HT, 22/1/2017).