Indonesia Sahabat AS?

jokowi dan obamaDitulis Oleh: Umar Syarifudin (pengamat politik internasional)

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pemerintah menghargai dan menghormati setiap kebijakan yang dikeluarkan Amerika Serikat. Menurutnya, hubungan erat kedua negara yang selama ini terjalin tidak akan terpengaruh dengan kebijakan kontroversial Presiden Donald John Trump, baru-baru ini.”Sebagai sebuah negara sahabat, Indonesia ingin mengetahui latar belakang sebuah kebijakan dikeluarkan. Dubes AS sudah menjelaskan kalau kebijakan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan agama,” kata Lukman, usai bertemu Duta Besar AS  untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr., di Jakarta, Selasa, 7 Februari 2017. (http://dunia.news.viva.co.id/news/read/880208-menteri-lukman-indonesia-hormati-kebijakan-as)

 

Catatan:

Menjadikan AS sebagai Negara sahabat berdampak kerugian. AS tidak menjadikan Negara non-AS sebagai mitra atau sahabat, AS selalu menggunakan politik dan komunikasi hegemoni. Apakah para penguasa ingin telah melayani barat dengan tulus dalam jangka waktu panjang? AS telah memerangi umatnya dan membunuhi kaum Muslim. Ini adalah fakta. Di sini terdapat pelajaran bagi orang-orang yang memiliki perhatian serius terhadap kedamaian dan rasa damai.

Bagi AS yang penting adalah kepentingan AS saja, tanpa memandang siapa yang bisa memberikannya kepada mereka. Di sinilah kaum Muslim harus memahami hakikat ini dan tidak terpedaya dengan janji-janji palsu, mimpi-mimpi bohong dan berbagai janji dan slogan ilusif yang disiapkan pemerintahan-pemerintahan sekuler yang silih berganti. Terkuak sikap kehipokritan barat dan ketidakpeduliannya terhadap perdamaian. AS telah membantu para penguasa yang sejalan dengannya selama bertahun-tahun tanpa peduli dengan kezaliman, perampokan dan pembunuhan yang dilakukan para penguasa itu terhadap kaum Muslim. Ya ungkapan mereka lewat media massanya memfokuskan terhadap ide-ide demokrasi dan slogan-slogan nasionalisme.

Amerika gembar-gembor demokrasi, dikemas dengan cara yang menyihir pandangan masyarakat, pada hakikatnya tidak lain merupakan sebutan untuk sesuatu yang sama yaitu demokrasi yang berarti meninggalkan syariat Allah SWT dan menjadikan rakyat sebagai sumber legislasi positif (buatan manusia) yang dijadikan sebagai hukum.

Mengapa pemerintah tidak mengutuk dan ‘bertindak secara nyata’ atas tindakan menghentikan aksi-aksi keji dan biadab yang tidak manusiawi AS? Mengapa tidak membongkar drama semua kejahatan yang dilakukan dengan Amerika dan sekutunya? Sebaliknya menjadikan AS sebagai negara sahabat. Mengapa para penguasa tidak menghormati kehidupan umat Islam yang tidak bersalah, dan mereka tidak pula memiliki rasa hormat terhadap tegaknya Al Qur’an?

Dalam sudut pandang ini, Anda memahami, inilah sistem demokrasi dan kapitalisme. Sesungguhnya para rezim berkuasa bertanggungjawab dan menanggung dosa atas setiap tetas darah yang mengalir atau akan tertumpah diantara anak-anak kaum muslim yang dibunuh AS. Sungguh Anda wajib menyibukkan diri dengan apa yang diperitahkan oleh Allah agar Anda selamat di dunia dan akhirat. Sikap diam Anda terhadap upaya penyesatan dan kerusakan akan mendatangkan kemurkaan Allah SWT.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*