Oleh: Umar Syarifudin (pengamat politik internasional)
Ini tulisan dari ribuan atau mungkin puluhan ribu tentang nasib Palestina. Israel telah menciptakan kondisi untuk menghancurkan rumah kaum muslim dengan tangannya. Langkah negara Yahudi ini merupakan proyek Amerika untuk menjaga kepentingannya di Timur Tengah. Daftar kejahatan yang dilakukan oleh entitas Yahudi terhadap penduduk Palestina tidak berhenti sejak entitas teroris itu berdiri.
Abbas bersikeras dengan solusi diplomatik untuk mendirikan negara Palestina. Dan warga Palestina mengetahui sejauh mana penderitaan yang menimpanya yang diakibatkan oleh Israel dan Otoritas, dan mereka tidak menunggu pengakuan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas tentang kegagalannya. Namun, yang mereka tunggu dari Abbas adalah permintaan maaf atas tragedi yang menimpa warga Palestina, yang disebabkan oleh Otoritas.
Warga Palestina juga menyadari, Otoritas Palestina kosong, tidak memiliki kekuatan riil, tunduk kepada musuh, malah menjamin keamanan Yahudi dengan menolak perjuangan bersenjata, bahkan hanya sekedar sebagai ancaman sekalipun. Hal itu dilakukan dengan mendorong masyarakat untuk menerima pendudukan sebagai perkara yang logis dan realistis, mendorong mereka untuk tunduk kepada pendudukan dan menyibukkan masyarakat dari upaya pembebasan. Inilah fakta bahwa Otoritas telah melecehkan dirinya dengan melayani kaum kafir imperialis dan kolonialis; ini memantapkan hati masyarakat bahwa otoritas anti-rakyat, loyal pada musuh-musuh yang selama ini berkonspirasi melakukan pendudukan dan pembantaian terhadap rakyat dan bangsanya.
Otoritas Palestina telah berkhianat, ketika mereka menyerahkan sebagian besar wilayah Palestina kepada Yahudi, dan melakukan koordinasi keamanan dengan penjajah. Otoritas Palestina itu melindungi pendudukan, tentara Israel dan warga pemukiman Israel dari ikhtiar perjuangan pembebasan yang dilakukan oleh rakyat Palestina untuk membela diri dan harta bendanya, termasuk membela al-Aqsha dan tempat suci lainnya. Otoritas Palestina telah melakukan kejahatan dengan menangkap, menyiksa dan memburu semua orang yang menolak terhadap keberadaan pendudukan Israel dan kesepakatan pengkhianatan. Tidak segan-segan memerangi, menangkap, menyiksa dan memburu orang-orang yang tidak mengakui kekuasaan otoritas.
Sebagian orang berharap pada penguasa negeri-negeri Arab akan membebaskan Palestina. Jawabannya tidak bisa atau bahkan bisa mendekati mustahil. Para penguasa Arab yang bekerja secara sungguh-sungguh dan tulus untuk menjamin keamanan Israel. Sebagai contoh Mesir, membangun dinding baja dan terus mengisolasi penduduk jalur Gaza dan menghalangi masuknya bahan pangan dan kebutuhan dasar kepada penduduk Gaza. Mereka para penguasa itu mengadopsi politik mengemis-ngemis ke Amerika, Eropa, Komite Kuartet dan PBB. Mereka menyesatkan umat agar melupakan bahwa negara-negara dan lembaga-lembaga itu adalah sebab penderitaan dan kehancuran kaum muslim, yang mendukung entitas Yahudi agar eksis.
Palestina milik umat Islam, milik saya dan milik Anda, sehingga membebaskannya merupakan tanggung jawab yang dipikul oleh setiap Muslim. Masalah Palestina telah membawa kemarahan dan persatuan umat Islam, kesatuan pandangannya, dan kerinduannya di mana tentara Khilafah bergerak menuju al-Quds untuk membebaskannya dan membebaskan tanah yang diberkati itu dari kotoran Israel. Sementara rezim-rezim antek diselimuti oleh keprihatinan dan ketakutan, tidak mampu melihat tuntutan perubahan yang digerakkan umat, sebab rezim-rezim itu senang dengan ketergantungan dan menjadi budak Barat, di mana Barat sengaja menciptakannya sebagai alat untuk menjaga kepentingannya.[]