Gathering dan Silah Ukhuwah MHTI Sultra: Karena Media Begitu Berharga
HTI Press, Kendari. Begitu berharganya media sehingga bisa menjadi instrumen untuk mengendalikan arah dan memberikan dorongan terhadap perubahan sosial. Maka peran strategisnya dalam menyampaikan visi-misi positif maupun negatif, dibahas secara detail dalam kegiatan Gathering Silah Ukhuwah dengan tema “Karena Media Begitu Berharga” yang diadakan oleh DPD I MHTI Sulawesi Tenggara (Sultra) di Warkop Padaidi, Jum’at (17/2/2017), dihadiri oleh jurnalis dari berbagai media. Agenda ini dirangkaikan pula dengan Kampanye Internasional ”Khilafah dan Pendidikan: Menghidupkan Kembali Masa Keemasan”.
Acara gathering dibuka oleh Ibu Naowati, S.Kom Ketua Media DPD I MHTI Sultra. Dalam sambutannya Ibu Naowati mengatakan bahwa proses edukasi di tengah masyarakat sangat ditentukan oleh media dan pendidikan.
Sementara itu, Ibu St. Suraidah A.D. Datu S.Ag, M. Pd Ketua DPD I MHTI Sultra menjelaskan mengenai peran strategis media, utamanya dalam mendidik masyarakat serta kaitannya dengan kampanye global yang saat ini disuarakan oleh MHTI bertajuk ”Khilafah dan Pendidikan: Menghidupkan Kembali Masa Keemasan”.
“Secara global, sedang terjadi upaya sekularisasi pendidikan, termasuk di dalam negeri, inilah salah satu alasan diangkatnya tema Kilafah dan Pendidikan dan harapan agar media dalam perannya dapat ikut bekontribusi menyebarkan kampanye kebaikan ini sebagai bagian dari edukasi ke masyarakat,” ungkap beliau.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan visi dan misi (positif dan negatif) yang terdapat dalam informasi-informasi yang disebar oleh media, juga menyorot kontribusi para insan media (jurnalis) dalam mengarahkan pada visi-misi yang positif. Sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan benar.
Sesi diskusi disambut hangat oleh peserta. Ibu Yeni dari RRI, dalam pernyataanya bahwa RRI konsisten dalam menyampaikan berita yang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat dalam setiap sesi penyiarannya. Ningsih perwakilan dari TV Sultra menanyakan, pandangan MHTI tentang pemberitaan sekarang, apakah sudah berimbang atau tidak.
Ibu Naowati menjawab, “Secara umum memang setiap sisi ada, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Namun, sebagaimana yang dikatakan bahwa media saat ini dalam pusaran komersialisasi, sehingga terkadang ada berita yang diblow up besar-basaran, ada juga yang dikecilkan, tergantung kepentingannya apa, dalam hal inilah para jurnalis dan media harus memiliki point of view akidah Islam untuk memberitakan yang baik, sebagai bagian dari upaya mengedukasi masyarakat”.
Turut hadir dalam acara tersebut, jurnalis penaaktual.com dan sultrasiana.com.[]