Sejarah, Kebohongan, dan Kejahilan: Kebangkitan Pendidikan Saffron Di India
Tidaklah berlebihan jika saya memilih untuk menyebut India sebagai sebuah idiocracy[1]. Dengan keberadaan Narendra Modi[2] yang memegang kemudi, BJP (Bharatiya Janata Party – Partai Rakyat India) mengendalikan tuas kekuasaan di pusat, menjatuhkan India kepada kejahilan yang keterlaluan. Pelopor nasionalisme Hindu yang memproklamirkan dirinya sendiri ini, bermimpi untuk mengimplementasikan Manusmriti sebagai sebuah ideologi – kitab undang-undang yang telah dikenal atas perlakuan yang tidak manusiawi dan tidak berperasaan kepada wanita dan orang-orang dari kastra lebih rendah. Untuk mendorong agenda mereka, pembohong hindutva[3] mencetak jiwa-jiwa muda yang masih lunak.
Rezim BJP menulis ulang sejarah versi hindutva – menggantikan fakta-fakta historis mitologi Hindu. Sebagai contoh, meyakinkan bahwa pesawat terbang sudah ada di India sejak zaman kuno karena Ram terbang dari Lanka ke Ayodhya. Sushruta, “bapak operasi” melakukan lebih dari 300 prosedur operasi, operasi adalah termasuk proses menjahit usus dengan menggunakan ‘kepala semut sebagai material untuk menjahit’. Dan operasi plastik juga merupakan rahasia asli India! Kenapa? Karena dewa Hindu Ganesha memiliki belalai gajah sebagai hidungnya!
Jika hal di atas tidak cukup mengkhawatirkan, ketahuilah ini saatnya untuk meninggalkan pelajaran sejarah juga. Apakah anda tahu, Taj Mahal, Ka’bah, Vatikan, dan Biara Westminster, dianggap dulunya adalah tempat tinggal Shiva? Ini bukan hanya dipercaya oleh pengikut fanatik hindutva, akan tetapi anak-anak yang sekolah yang dikelola oleh RSS (Rashtriya Swayamsevak Sangh)[4] mendapatkan corak saffron juga.
Sumber asli ideologisnya, RSS, adalah organisasi sayap kanan yang secara aktif menyiapkan pelatihan karakter melalui ajaran Hindu untuk menyatukan komunitas dan untuk membentuk negara Hindu. Sangat terinspirasi oleh Nazisme Hitler yang membunuh jutaan orang di Jerman, dan mengajak kebencian terhadap minoritas, bermimpi untuk membersihkan India dari orang orang dengan kasta yang lebih rendah, Muslim, dan orang Kristen. Brigade Hindutva meromantiskan ide ‘saffron India’, bahkan sebelum BJP meraih kekuasaan pada 2014. Iliterasi dan kefanatikan, yang merupakan bawaan lahir dari RSS, memiliki buku pegangan yang sangat komunal, diperparah oleh buku-buku Dewan Nasional Penelitian dan Training Pendidikan (National Council of Educational Research and Training [NCERT]), para ideolognya menulis ulang khayalan masa lalu yang dibesar-besarkan. Negara tempat BJP memiliki pijakan yang kuat, telah menyaksikan efek yang sangat merugikan. Gujarat, sejauh ini telah memperkenalkan 9 buku pelajaran baru karangan ideolog Hindu. Memperkenalkan Gita dan Mahabharata ke dalam kurikulum sekolah, sembari mempertahankan bahasa sansekerta.
Kami sangat memahami bahwa sistem pendidikan di setiap negeri adalah alat untuk memastikan ‘warga negara panutan’ dibentuk melalui pemikiran dan nilai-nilai fundamental bagi sistem yang sedang berlaku. Organ yang sangat penting dari sistem pendidikan ini tidak diabaikan oleh Brigade Hindutva untuk memastikan bahwa mereka yang masuk dalam institusi pendidikan diindoktrinasi dengan nilai-nilai nasionalisme Hindu.
Mari kita lihat beberapa kebijakan ‘mutiara-mutiara saffron’ yang disampaikan di sekolah Vidya Bharati dan Shishu mandirs[5]:
- Penduduk pertama Iran adalah orang India (Aryans),
- Homer (penulis legenda Yuniani) mengadaptasi kisah Ramayana karangan Valmiki untuk menulis epik berjudul Iliad,
- Para ahli filsafat Yunani seperti Herodotus dan Aristophanes mendapatkan pengaruh dari Vedas,
- Kepercayaan Mesir berdasarkan pada tradisi India menurut Plato dan Pythagoras
- Bahasa suku Indian di Amerika berevolusi dari bahasa India kuno
- Sapi adalah ibu dari kita semua, dan di dalam tubuhnya Tuhan tinggal.
- Yesus Kristus menjelajahi Himalaya dan menyusun ide-idenya dari Hinduisme
- Dalam buku pelajaran yang disebarkan di sekolah Vidya Bharti, ditunjukkan bahwa peta India termasuk bukan hanya Pakistan dan Bangladesh tetapi juga seluruh wilayah Buthan, Nepal, Tibet bahkan sebagian Myanmar (“punnya bhoomi Bharat” )
- CONTOH DARI TEKS-TEKS SEJARAH
Teks-teks ini digunakan dalam Shishu Mandir dan sekolah negeri di negara bagian yang dikontrol oleh BJP.
Sejarah Kuno
- Rama dan Krishna dilahirkan di India untuk menghancurkan kejahatan dan membela keadilan, agama dan Sarasvati, dan Tuhan melahirkan berkali-kali untuk menyucikan tanah ini. India disebut sebagai Sone ki chidiya (burung emas) dan jagadguru (mahaguru dunia) (p. 4, Gaurav Gatha)
- Tanah kami selalu dilihat dengan pandangan tamak oleh perampok, penjajah barbar dan penguasa opresif. Cerita invasi dan perlawanan ini adalah epik Gaurav Gatha berumur 3000 tahun. Awal mula tradisi kebanggan ini dimulai, sangat sulit untuk diceritakan karena tidak ada buku-buku tertulis pada saat itu, tetapi kami percaya bahwa manusia pertama lahir di tanah ini.(p. 8, GG)
- Bacchus dan Dionysis, di antara penjajah yang pertama datang, mengalami kekalahan hingga suasana teror terasa di Yunani. (p. 9, GG). Darius harus menghadapi kekalahan sampai-sampai Iran tidak berani memandang India.
- Sekitar 2200 tahun yang lalu perdagangan India menyebar jauh dan luas; pasar asing dipenuhi dengan barang-barang buatan India. Permata, perhiasan, emas dan perak berlimpah mengisi kotak harta. Manusia di seluruh dunia selalu memandang India dengan ketamakan (p.12, GG)
- Mahapadma Nanda[6] memiliki kekayaan yang melimpah jika dibagi pada seluruh penduduk setiap orang akan mendapatkan 50 lakh[7] (p. 13, GG)
- Tentara Alexander the Great dikalahkan Puru, dan Alexander sendiri harus meminta maaf (p.15, GG)
- Pushyamitra[8] menghancurkan orang-orang Yunani. Setelah kejadian itu orang-orang Yunani tidak bisa menyerang Bharat. Kemudian mereka datang hanya sebagai pengungsi. Sebagai pengemis, mereka mengemis untuk bertahan hidup tapi tak pernah berani menatap dengan kebanggaan. Orang hebat yang mampu menghancurkan kekuatan Yunani dari akarnya adalah kaisar Pushyamitra. India sangat bangga kepadanya hingga hari ini. Setiap hari kami mengingat namanya (p. 35-37, GG)
Abad Pertengahan
- Islam tersebar di India hanya dengan jalan pedang, orang-orang Islam datang ke India “Dengan pedang di satu tangan dan Qur’an di tangan yang lain”. Tak terhitung jumlah orang Hindu yang masuk Islam dengan ujung pedang yang diarahkan pada mereka. Perjuangan untuk merdeka menjadi perang religius, banyak korban berjatuhan atas nama agama. Kita memenangkan satu demi satu pertempuran. Kita tidak membiarkan penguasa asing tinggal untuk menguasai, tetapi kita tidak mampu untuk mengembalikan agama saudara-saudara yang Islam untuk kembali kepada Hinduisme. “ (Itihaas Gaa Raha Hai)
- Mohammad Ghori[9] membunuh ratusan ribu orang, kuil Visvanath dan tempat lahir Bhagwan Krishna dirubah menjadi masjid. Sebagai balasannya dia dibunuh oleh Prithviraj Chauhan, ( 67-68, GG)
- Qutb Minar[10] dibangun oleh Samundragupta, dan nama aslinya adalah Vishnu Sthambha. (p. 73, GG)
- Ketika Peshawa Madhavrao[11] menjadi penguasa, tidak seorang pun berani memandang matanya. Orang-orang Inggris, Prancis dan Portugis gemetar; mereka memberikan hadiah penghormatan di dalam dewan Peshawa dengan kepala tertunduk. Kaisar Delhi dulu adalah boneka Peshawa. Kekuasaan Moghul telah berakhir. Nizam dan negara-negara bagian Muslim dengan kepala tertunduk mengungsi dari Peshawa. Seluruh wilyah negeri dalam suasana kemerdekaan (p.111 GG)
- Pernikahan anak, jauhar[12], sati[13], purdah[14], jadu-tona[15] dan tahayul semuanya dilakukan karena ketakutan pada kaum muslimin (p. 284 HSIB 1)
- Masjid Babri dibangun setelah menghancurkan kuil, yang berdiri di tempat Rama dilahirkan. (sekolah menengah Itihaas Bhaag 2, p.146)
- Penghancuran kuil-kuil dan sekolah terkait juga pembangunan masjid masjid di tempat mereka adalah kebijakan umum Aurangzeb[16] (HSIB 2 p.120)
Sejarah India Modern
- Muslim adalah pihak yang patut dipersalahkan atas pecahnya India (menjadi India-Pakistan-Bangladesh, pen.)
- Organisasi RSS dicitrakan sebagai pusat gerakan kemerdekaan. Keshavrao B. Hegdewar adalah satu pimpinan tertinggi perjuangan kemerdekaan. Pernyataan dan komentar dari banyak pemimpin nasional dikutip untuk meninggikan RSS
- Meskipun terdapat 60 halaman yang membahas tentang Inggris dan penegakan kekuasaan Inggris (di buku pelajaran), namun tidak ada yang membahas tentang pengertian kolonialisme (HSIB 2)
- Buku ini banyak terdapat kesalahan fakta, tidak konsisten dan tidak runut.
- Buku Shishu Mandir kondisinya lebih buruk dari semua ini. RSS dan pemimpinnya disebut telah menghapus kejahatan akibat perbudakan berumur ratusan tahun. Organisasi (Sangathan) ini menjadi objek kebanggan bagi India. (p. 86)
(Courtesy: Teesta Setalvad)
Narasi yang dibuat berdasarkan khayalan tidak berhenti di sini: terdapat daftar panjang retorika kebencian anti Islam. Julukan intoleran digunakan untuk penguasa muslim seperti Aurangzeb dan Syahjahan; diajarkan bahwa setiap penguasa dari kesultanan Mughal anti- Hindu, dan bahwa mereka mengacungkan ujung pedang dalam menjarah kekayaan India, menghinakan wanita-wanita Hindu, menghancurkan kuil dan mendakwahkan Islam.
Besarnya gelombang kebencian Hindutva sedemikian rupa hingga akademisi, penulis dan ahli sejarah terkemuka diminta mengundurkan diri atau digantikan oleh pekerja RSS yang bodoh. Institusi pendidikan seperti Dewan Nasional Riset dan Training Pendidikan (NCERT / National Council of Educational Research and Training), Badan Penyimpanan Buku Nasional, ICHR, Museum Memorial Nehru dan Perpustakaan di infiltrasi oleh pendukung Hindutva.
Awal dari era intoleran dan merusak Modi akan berlangsung selama 2 tahun lagi dan sepertinya sebelum masa jabatan rezim selesai, racun Hindutva akan menenggelamkan seluruh negeri dengan kegelapan.
Untuk memenuhi kepentingan yang tidak berusaha ditutup-tutupi oleh mereka, mereka mendeklarasikan ‘perang suci’ melawan Islam dari semua aspek- secara militer, ekonomi, intelektual, sosial dan pendidikan. Mereka menggambarkan orang-orang Islam sebagai penghianat dan musuh negara. Atmosfir Islamofobia telah meningkat menjadi tindakan kriminal terhadap muslim.
Siapa orang waras yang bisa membiarkan hal ini terjadi? Kita harus menghentikan gaya politik yang memecah belah ini, yang dimainkan tanpa rasa malu. Bukankah sekarang waktunya untuk kita mengintropeksi, apakah ada yang salah dari pemahaman kita sehingga membuat kita terus-menerus mempertahankan ketimbang menantang status quo? Apakah ada kemungkinan bagi kita untuk mengubah secara fundamental, sebelum kita menyusut menjadi beberapa halaman sejarah sebagai pengecut?
Pertanyaan yang paling sering dilontarkan dengan tatapan dingin pada kita adalah – Bagaimana? Dengan memilih kongres lagi pada pemilu mendatang? Hal inilah yang sudah kita lakukan selama beberapa dekade – namun dibodohi oleh kongres atau BJP. BJP akan melakukan safronisasi pendidikan dan kongres akan mensekularkan pendidika. Dua mata pisau bagi kaum muslim.
Berfikirlah… berfikir belum dilarang!
Seandainya kita paham, seandainya kita mengerti kebengisan dan pengkhianatan di level politik, seandainya kita menggunakan otak kita, seandainya kita telah mengidentifikasi bahwa opresi adalah bawaan dari sistem ini – anak-anak kita tidak akan mempelajari pelajaran yang salah, anak-anak kita tidak akan memerankan Rama dan Shinta dalam drama sekolah; anak-anak kita tidak akan merayakan Dilwali di lingkungan sekitar; anak-anak kita tidak akan mempelajari bahwa Allah swt. mengirimkan nabi pertama di India.
Apakah ini safronisasi atau sekularisasi, pendidikan akan tetap berlanjut sebagai beban mental layaknya kutukan di bawah sistem.
Anak-anak pada hari ini suatu saat akan mengambil alih urusan dunia. Mereka akan menjadi pemegang obor, membuat kebijakan dan keputusan tentang perang dan perdamaian, Jika kita menginginkan masyarakat yang adil dan damai, kita harus menyalakan intelektualitas mereka… Membuat mereka berfikir dan membina mereka dengan jalan yang benar – di jalan yang diinginkan Pencipta mereka dan kita, dan bukan menurut pada bagaimana beberapa individu penipu untuk mempercayai jalan tertentu.
Sebagai muslim yang tinggal di India, kita tidak boleh memandang diri kita sebagai orang India yang Muslim, tetapi sebagai muslim yang kebetulan tinggal di India. Terminologi ‘orang India muslim’ bukanlah deskripsi sederhana sebagai seorang muslim yang kebetulan berbahasa hindi dan makan makanan vegetarian. Namun terminologi tersebut menandakan identitas yang khas, yaitu personifikasi dari percampuran Islam dan Hinduisme yang diharapkan ada. Ajaran Gita Ramayana, atau mengambil bagian dalam perayaan hari libur nasional dan peringatan hari kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diterima oleh orang India yang muslim. Jadi, orang India yang muslim adalah seseorang yang bersyahadat tetapi di waktu bersamaan hidup dalam ketundukan terhadap hinduisme atau sekularisme.
Hal pertama dan paling utama, kaum muslim yang ada di India harus membuang label-label tersebut dan menegaskan dirinya hanya dengan identitas Islam. Harus jelas bagi seluruh kaum muslimin bahwa seruan integrasi adalah serangan langsung terhadap identitas muslim dan ajakan kaum muslim untuk meninggalkan pandangannya terhadap Islam. Kaum muslimin jangan sampai menjadi korban ‘krisis identitas’ karena identitas muslim sudah ditentukan oleh Islam. Mempertahankan identitas Islam berarti memastikan bahwa hanya Islam yang menentukan setiap pemikiran, arah pandang dan opini. Setiap pemikiran yang asing dari Islam dan Islam yang dikemas ulang secara hindutva / sekuler ditolak. Adalah hal yang penting bahwa kaum muslim menyadari propaganda, cara dan alat yang digunakan untuk mengasimilasi mereka, atau untuk menanamkan ketakutan di dalam diri mereka, apakah hal ini dilakukan melalui kebijakan pemerintah, pendidikan atau dengan partisipasi dalam politik kufur.
Kedua, kaum muslimin harus mempertahankan komitmen mereka terhdap Islam dalam setiap aspek kehidupan mereka. Islam harus menjadi sumber dari tuntunan bagi setiap persoalan bukan hanya ibadah, karena hal ini akan memungkinkan bagi kaum kufur untuk merencanakan sekularisasi/ safronisasi kaum muslimin. Halal dan haram haruslah tetap menjadi ukuran bagi aktivitas, tidak perduli di manapun kaum muslimin tinggal atau persoalan apapun yang mereka hadapi. Sehingga dengan ini, kaum muslimin di India selalu terikat dengan kaum muslimin di Pakistan atau di manapun. Hasrat ini mengharuskan kaum muslimin untuk menjalankan aktivitas politik yang telah didefinisikan dan diiperbolehkan oleh Islam.
Ketiga, Sebagaimana orang-orang India diserang dari dua sisi, watak asli dari sistem Kapitalis dan Hindutva harus dipahami. Landasan mereka, yang bertentangan dengan aqidah Islam, membawa kepada jalan hidup yang mengarah hanya pada penderitaan dan ketidaksesuaian. Jadi, kaum muslimin di India harus mengekspos kegagalan sistem sembari mempresentasikan Islam sebagai alternative daripada melakukan integrasi, kaum muslimin harus berinteraksi dan terlibat dalam aktivitas dakwah di tengah-tengah umat. Menjelaskan dan menunjukkan Islam dalam kata-kata dan perbuatan.
Keempat, Kaum muslimin yang tinggal di India harus tetap terhubung dengan umat Islam secara global. Perhatian dan perasaan kepada kaum muslim seluruh dunia dan nasib mereka adalah sesuatu yang diupayakan oleh orang kafir untuk mengeliminasinya tanpa rasa lelah. Perhatian ini tidak boleh teralihkan hingga kaum muslim di tempat tertentu menjadi acuh tak acuh terhadap penderitaan kaum muslimin secara keseluruhan. Ikatan yang unik diantara kaum muslimin ini harus membangkitkan rasa tanggung jawab di dalam diri mereka yang tinggal di timur.
Terakhir, Muslim di India harus ada di garda depan dalam keterlibatan aktivitas wajib untuk mengembalikan jalan hidup Islami di negeri-negeri muslim melalui penegakan kembali Khilafah Rasyidah. Kaum muslimin harus terlibat dalam aktivitas politik Islam yang bertujuan untuk mengingatkan penguasa-penguasa korup di dunia Islam kepada apa yang seharusnya mereka kerjakan. Lalu mengganti sistem kufur mereka dengan sistem Islam. Adalah Khilafah Islam yang akan mewujudkan identitas Islam; apa saja yang syariat perintahkan dan akan menyatukan secara fisik kaum muslimin secara global. Kaum muslimin di India harus menjaga identitas mereka dan tetap tegar dalam agama dan bekerja untuk mengembalikannya.
Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir oleh
Nilofar Shamsi
[1] Pemerintahan yang dijalankan oleh orang-orang bodoh
[2] Perdana Mentri India
[3] Nasionalis Hindu sayap kanan. istilah yang dipakai Partai Rakyat India (BJP)
[4] Organisasi nasionalis sayap-kanan Hindu.
[5] Vidya Bharati dan Shishu Mandirs adalah jaringan sekolah swasta terbesar di India dan dikelola oleh RSS.
[6] Raja India dari dinasti Nanda yang hidup pada tahun 400 SM
[7] USD $ 74,000
[8] Raja India yang hidup pada tahun 185 SM.
[9] Sultan di India pada tahun 1149-1206 M
[10] Monumen Islam berupa menara batu bata terttinggi di dunia.
[11] Raja India 1745-1772 M
[12] Tradisi Hindu berupa pengorbanan masal yang dilakukan oleh perempuan untuk menghindari perbudakan.
[13] Tradisi Hindu berupa pengorbanan seorang janda dengan cara membakar diri ketika suaminya meninggal.
[14] Burqa yang menutup seluruh tubuh perempuan
[15] Sihir jahat
[16] Abul Muzaffar Muhiu ‘d-Din Muhammad Aurangzeb adalah raja kerajaan Mughal pada abad 17.