Ditulis oleh: Ainun Dawaun Nufus (pengamat sosial-politik)
Tidak cukupkah penderitaan dan kesengsaraan yang diakibatkan demokrasi dan negara-negara pengembannya terhadap kaum Muslim, ketika negara-negara menguasai negeri-negeri kita atas nama demokrasi, dan ketika mendukung kediktatoran di negeri-negeri kita atas nama demokrasi, serta mendukung entitas Yahudi dalam pendudukannya atas Palestina atas nama demokrasi, dan lain-lainnya?
Musuh-musuh Islam mencoba untuk membentuk Islam versi Barat: Islam tanpa jihad, umat dan Khilafah. Mereka mencoba untuk memaksa bungkam kepada masyarakat serta memata-matai kaum Muslim dan mempromosikan Islam gaya Barat. Gerakan memusuhi umat Islam melalui berbagai politisi dan media makin jelas. Rezim-rezim yang arogan melakukan kampanye untuk memusuhi Islam di media. Caranya dengan mengintimidasi kaum Muslim untuk mengajak mereka agar menjadi sosok yang liberal. Kita melihat bagaimana politisi-politisi di Barat menyerang Islam dengan mengatakan Islam adalah agama yang jahat, biadab dan terbelakang.
Tidak cukupkah penderitaan menyelimuti bumi dimana kapitalisme telah memberikan label harga kepada perempuan, menjadikan mereka layaknya budak ekonomi, dan memperlakukan mereka seperti obyek untuk menghasilkan kekayaan. Ini adalah ilusi kapitalis yang penuh dengan kebohongan dan penipuan. Semua itu untuk menyembunyikan fakta bahwa sistem ini telah gagal mengatur urusan manusia; gagal dalam menjamin martabat, kesejahteraan dan jaminan finansial bagi perempuan.
Kapitalisme juga telah membuat para perempuan berjuang sendirian di berbagai wilayah dunia, mengemis di jalanan untuk memberi makan diri dan anak-anak mereka. Kapitalisme telah membebaskan para pria dan negara dari tanggung jawab mereka untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan keluarga. Kapitalisme telah memanfaatkan bahasa ‘pemberdayaan perempuan’ untuk mengeksploitasi perempuan.
ironinya. Saat begitu banyak orang yang telah menolak sistem beracun yang gagal ini, justru kita menemukan penguasa Muslim terus menerima, mempromosikan, dan menerapkannya. Para penguasa korup ini, dengan sistem warisan kolonial Barat, telah membangun kekayaan pribadi mereka dari kekayaan negeri-negeri Muslim. Mereka telah bekerjasama, bergandengan tangan dengan kekuatan Barat untuk memperbudak tanah kita dan para perempuannya demi pemerintah dan perusahaan asing.
Meluasnya depresi dan kecemasan tak bisa dicegah selama kapitalisme bertahan di negeri-negeri kita. Berbagai penderitaan yang terjadi dalam masyarakat kapitalis karena cacat nilai dan hukum buatan manusia harus dihapuskan. Karena itu, sesungguhnya Islamlah obat mujarab untuk penyakit-penyakit yang dihasilkan kapitalisme yang buruk dari negara-negara Barat. Khilafahlah model/contoh sejati bagi dunia Muslim untuk menciptakan masyarakat progresif yang harmonis, aman, dan beradab.
Sekaranglah saatnya untuk mewujudkan perubahan besar di Dunia Islam. Perlu ada tata dunia baru yang menempatkan jaminan atas kemanusiaan di atas capaian keuangan. Itulah sistem yang mewujudkan kebijakan ekonomi yang sehat, yang tidak membangun kemakmuran dari kehancuran rakyat. Itulah Khilafah yang di dalamnya para perempuan di seluruh dunia benar-benar dapat melihatnya sebagai sebuah model negara yang melindungi mereka dari kemiskinan dan perbudakan, yang memandang mereka sebagai manusia yang bermartabat dan bukan sekadar obyek untuk mencari kekayaan.
Kami menyerukan kepada para pemilik kekuatan agar berpihak pada agamanya, bukan pada jabatannya; membuat keputusan berdasarkan syariah Tuhannya, bukan hawa nafsu para politisi. Semoga Allah mengampuni kita dan juga dirinya.
Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan siapakah yang lebih baik daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?” (TQS. Al-Maidah [5] : 49-50).[]