Tokoh Cilacap Mengkritisi Disorientasi Pendidikan Kapitalis
HTI Press. Cilacap. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Cilacap mengadakan Diskusi Tokoh Terbatas (Distas) sebagai bagian dari kelanjutan Konferensi Perempuan Internasional (11/3/2017) lalu di Balai Sudirman Jakarta, membawa tema yang sama, “Khilafah dan Pendidikan, Menghidupkan Kembali Masa Keemasan”, di RM. Dapur Laban, Jl. Laban Cilacap. Acara dihadiri oleh tokoh-tokoh pendidik, pengusaha, ormas, dan lain sebagainya, pada Sabtu (25/3/2017).
Dewi Ummu Syahidah Ketua MHTI DPD II Cilacap membuka diskusi dengan menunjukkan krisis pendidikan di dunia saat ini. Disadari atau tidak, menyusupnya tujuan pendidikan asing sebagai agenda penjajahan telah mempengaruhi dunia pendidikan. Kapitalisasi dan komersialisasi pendidikan turut mengambil andil dalam krisis pendidikan.
Menurutnya, Islam menjadikan pendidikan bertujuan untuk membangun kepribadian Islam, mengajarkan keterampilan dan pengetahuan praktis untuk kehidupan, serta mempersiapkann murid untuk memasuki universitas. Islam tidak membedakan laki-laki dan perempuan, dan tidak menganggap perempuan sebagai kelas kedua dalam mengenyam pendidikan.
Untuk itu, kata dia, MHTI mengajak umat memahami problem mendasar dan akar masalah sistemiknya, sehingga mampu mengurai problem pendidikan yang terjadi saat ini.
“Harus ada revolusi pendidikan di dunia Islam, tapi semua ini akan terwujud dengan adanya sistem politik yang murni didasarkan kepada Islam,” tegasnya.
Sehingga, lanjutnya, para pendidik dan tokoh umat harus mampu mengambil posisi yang benar dan bergabung dalam dakwah penerapan Islam kaffah dalam naungan khilafah.
Dikusi berlangsung hangat dengan pertanyaan dan pernyataan yang diajukan para tokoh kepada pembicara, dan diakhiri dengan ramah tamah.[]