Tablig Akbar, HTI Kaltim Kenalkan Panji Rasulullah

HTI Kaltim maparaHTI DPD I Kalimantan Timur menggelar perhelatan akbar masirah panji Rasulullah yang dirangkai tabligh akbar Ahad, 02 April 2017. Acara diawali dengan jalan kaki oleh peserta perempuan dengan memulai start di Lapangan Kinibalu menuju Mesjid Islamic Center dengan panji Islam Al Liwa dan Ar Rayah pada kendaraan masing-masing di tiga titik di kota Samarinda.

Kegiatan berlanjut dengan tabligh akbar yang diselenggarakan di Mesjid Baitul Muttaqin Islamic Center Kaltim. Acara ini dihadiri ribuan peserta yang terdiri dari para tokoh, mahasiswa, pengusaha hingga masyarakat umum yang berasal dari berbagai daerah di Kaltim.

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperkenalkan panji Rasulullah ini berlangsung serentak di 36 kota di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk menyosialisasikan panji Rasulullah Al-LiwadanAr-Rayah serta menyerukan kembali kepada kaum muslim untuk bersatu dalam naungan panji Rasulullah.

Dalam paparannya Turut Abdurrahman menyampaikan bahwa ini adalah simbol-simbol islam yakni Ar-Rayah dan Al-Liwa. Sudah saatnya umat kembali mengenal identitas islam karena pada saat ini umat teramat lemah pemahamannya terhadap agamanya bahkan tidak mengenal panji RasulNya.

Panji kemuliaan Rasulullah SAW teramat suci hingga membuat sosok Zaid Bin Haritsah tidak peduli dengan puluhan tebasan pedang pada tubuhnya demi mempertahankan bendera tetap berkibar, tak menyentuh tanah karena bendera itu amat suci, amat dicintai.

Bahkan seorang Ja’far Bin Abi Thalib mendekap dengan dadanya panji Rasulullah tatkala kedua tangannya putus tertebas pedang musuh Allah, karena cinta pada RasulNya membuatnya rela menjemput syahid.

“Bendera Rasulullah adalah bendera Islam. Bendera Rasulullah bukanlah monster yang ditakuti. Bendera ini adalah lambang kesejahteraan, ketenteraman yang akan menaungi seluruh dunia,” tegasnya.

Sementara K.H Shiddiq al Jawi (Anggota Dewan Pimpinan Pusat HTI) yang juga hadir sebagai salah satu pembicara, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa islam yang menjadi pemersatu umat akan senantiasa melindungi umat dari segala macam bentuk liberalisasi yang menyengsarakan rakyat, melindungi dari berbagai macam kerusakan yang disebabkan oleh sistem kapitalisme, sistem yang mengatasnamankan kapital di atas hukum syara hingga kesengsaraan semakin mencekik rakyat, sementara para pemilik modal menikmati kehidupan megah mereka tanpa peduli sedikit pun.

Shiddiq menegaskan bahwa sangat penting bagi kaum muslimin memahami akan kewajiban Khilafah, karena Khilafah merupakan mahkotanya berbagai macam kewajiban.

“Untuk menyempurnakannya memang tidak mudah namun keyakinan seorang muslim akan membuat seseorang yang memiliki keimanan akan senantiasa memperjuangkan agama Allah yang kelak akan berkuasa di muka bumi. Ini adalah sebuah keyakinan berdasar janji Allah dalam Al-Quranul Karim bahwa Allah akan memenangkan agamanya di atas yang lain. Allah tak pernah ingkar dengan janjinya. Maka demi mencapai derajat taqwa, sudah sepatutnya kaum muslimin menjadi bagian dari barisan penegakan Khilafah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan manhaj kenabian,” tegasnya. (kliksamarinda.com, 3/4/2017)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*