Berbagai media melaporkan adanya kesepakatan yang melibatkan perwakilan dari dua kutub, yaitu tentara pembebasan Suriah dengan delegasi dari Garda Revolusi Iran dan Hizbullah-Lebanon dimediasi oleh Qatar dan Iran untuk mengevakuasi penduduk Kafarya dan al-Fu’ah yang berada di wilayah Idlib, dengan imbalan dibebaskannya pasukan al-Zabadani, Madaya Bloudan yang berada di pinggiran kota Damaskus beserta ratusan tahanan yang ditahan oleh rezim Suriah.
Wahai kaum muslimin di Syam- pusat negeri Islam, terlepas dari rincian perjanjian, semua orang menyadari besarnya bahaya dari gencatan senjata dan negosiasi pada revolusi Syam, sedikitpun tak akan mengantarkan kecuali kepada kesengsaraan dan kehancuran.
Lebih dari itu, itu hanyalah upaya untuk melegitimasi pembunuhan perempuan, anak-anak dan orang tua, memperpanjang derita mereka, serta menjebak pejuang revolusi Suriah pada solusi politik Amerika, sehingga mereka tidak bisa keluar darinya.
Gencatan senjata ini adalah realisasi atas rencana Amerika dan sekutunya, khusunya Rusia, untuk memadamkan pergolakan mereka dengan rezim Suriah dengan berbagai macam cara dan metode yang memungkinkan, serta upaya menyulut pertikaian antar faksi-faksi pejuang revolusi untuk melemahkan mereka dan menghabisinya.
Siapa pun yang memperhatikan perjanjian ini akan mendapati bahwa upaya Rusia untuk meletakkan pasukannya di kota Afrin, di bawah pasukan Kurdi Suriah di wilayah Aleppo Barat, dengan dalih mencegah bentrokan yang mungkin terjadi antara sekutu Kurdi, pasukan Turki dan FSA, ditambah laporan komandan Sipan Hemo dari Satuan Penjaga Rakyat, dalam sebuah wawancara dengan Al-Hayat.
Sipan Hemo tidak menafikan arah “Pasukan Demokrat Suriah”, bahwa bisa jadi mereka bekerja sama dengan faksi-faksi di FSA dan suku-suku di sana, dengan dukungan Rusia untuk memasuki Idlib.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin, warga sipil akan diusir dari Kafriya dan Al-Fu’ah dan wilayah tersebut akan dihuni oleh militer Rusia untuk digunakan dalam setiap serangan yang mungkin terjadi pada provinsi Idlib, terutama dengan jumlah besar senjata yang dipasok melalui pesawat-pesawat udara di daerah-daerah tersebut dari waktu ke waktu, dimana hal ini sudah menjadi rahasia umum.
Wahai kaum muslimin di Syam, Bumi yang di berkahi, sesungguhnya anda sedang berjuang untuk menggulingkan Tirani Syam dengan menerapkan aturan Allah di bumi Syam, bukan malah meninggalkan rumah anda dan mencari daerah baru untuk ditinggali.
Ini bukanlah kelemahan melainkan lebih kepada ketidakseriusan yang membawa revolusi Syam seperti sekarang ini.
Maka dari itu, diperlukan kerja keras untuk kembali menggulingkan Tirani Syam yang terus menerus mengusir warganya, dengan disaksikan dunia internasional, yang terbukti berkonspirasi melawan revolusi Anda.
Karena itu, setiap ketergantungan pada masyarakat internasional adalah bunuh diri politik yang mengarah pada jurang kehancuran.
Maka hal ini harus diakhiri sebelum terlambat; dengan kerja keras dan tulus berada di bawah kepemimpinan politik yang juga tulus dan terbebas dari tekanan penyokong dan kebijakan politik mereka.
Sebaliknya, revolusi ini harus dijauhkan dari orang-orang yang tunduk pada kepentingan penyokong dan intervensi luar yang berupaya mengalihkan jalur perjuangan dari tujuan yang semestinya.
Allah Berfirman : “Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya” (TQS AL-Anfal : 24-25)
Kantor Media Hizbut Tahrir Suriah