Massa organisasi tertentu memukul Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Purbalingga Amin Rifa’i Hidayat hingga jatuh dan merampas puluhan panji Rasulullah SAW, Sabtu (8/4/2017) di perempatan Terminal Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
“Kita hanya istighfar-istighfar, kita sampaikan kepada mereka ‘Kalian dzalim, itu panji rasul, panji tauhid, kalimat tauhid ini yang akan menyelamatkan Anda di akhirat’,” ujar Amin Rifa’i Hidayat kepada mediaumat.com menirukan ucapannya kepada massa ormas beringas tersebut.
Namun, massa ormas tertentu tidak mengurangi arogansinya. Mereka tetap berupaya merampas panji hitam (rayah) dan bendera putih (liwa) yang bertuliskan dua kalimat syahadat. Bahkan semakin beringas.
“Sampai kemudian dengan beringasnya ada anggota ormas tertentu yang tiba-tiba memukul saya di dada sampai saya jatuh terjerambab di pinggir trotoar,” beber Amin.
Saksi mata, Ari Tri Pamuji mengatakan sekitar pukul 06.30 WIB, ketika teman-teman HTI membagi rilis tentang pengenalan Panji Rasulullah SAW kepada umat dan yang lainnya membentangkan panji tiba-tiba dari arah Alun-Alun teman-teman dari organisasi tertentu datang dengan menggunakan kendaraan roda empat lengkap dengan sound system, atribut dan jumlahnya sekitar seratus personil.
Menurut Ari Tri, massa yang menggunakan empat mobil dan puluhan sepeda motor tersebut, turun dari kendaraan kemudian mengintimidasi sepuluh massa HTI yang tengah melakukan aksi damai tersebut.
“Intimidasi yang dilakukan adalah perebutan rayah dan liwa serta rilis yang tersisa. Ustadz Amin lalu menghampiri untuk mendinginkan suasana, tetapi massa ormas itu juga banyak dan arogan semua bahkan salah satunya sampai memukul Ustadz Amin, pukulannya sangat keras sampai beliau jatuh,” ungkap Ari Tri.
Tak lama kemudian, sekitar 50 polisi langsung bergerak. Sebagian membuat blokade, sebagian lagi mengamankan kesepuluh aktivis HTI yang tengah diintimidasi. “Oleh polisi mereka langsung dirangkul dan dibawa ke Polres Purbalingga. Karena jarak dari perempatan terminal ke Polres cuma beberapa meter. Paling lima meter saja,” kata Ari Tri. (mediaumat.com, 8/4/2017)