Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Dalam rangka mensosialisasikan panji Rasulullah SAW, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hari ini menggelar Masirah Panji Rasulullah SAW (Mapara) serentak di sepuluh kota, Ahad, 9 April 2017. Kesepuluh kota tersebut adalah: Luwuk Banggai, Jayapura, Sorong, Pangkalan Bun, Baubau, Ternate, Bima, Pekanbaru, Mataram dan Bengkulu.
Menurut Ketua DPP HTI Rokhmat S Labib, kegiatan ini berupa masirah, semacam long march atau pawai dengan membawa liwa dan rayah Rasulullah SAW secara marathon dari kota ke kota. Para peserta ada yang konvoi dengan mobil dan motor, ada juga yang berjalan kaki. “Mereka mengibarkan liwa dan rayah sepanjang perjalanan,” ungkapnya.
Setelah para peserta pawai dan konvoi membawa liwa dan raya dari tempat masing-masing, mereka kemudian berkumpul di satu tempat, untuk mengikuti tablig akbar seputar kewajiban menegakkan khilafah. Kemudian, acara ditutup dengan Indonesia Khilafah Forum (IKF). Khusus di Jakarta disebut International Khilafah Forum karena melibatkan pembicara dan peserta dari luar negeri. Kegiatan ini dilakukan pada sore atau malamnya. Mengundang para tokoh dari berbagai kalangan untuk membahas lebih dalam tentang khilafah.
“Berbeda dengan tablig akbar yang sifatnya searah, IKF ini dikemas lebih banyak dialog dan diskusi,” papar Rokhmat.
Masirah Panji Rasulullah diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia di 36 kota besar di seluruh Indonesia di sepanjang bulan April 2017 sejak 2 April, bertepatan dengan bulan Rajab 1438 H, yang puncaknya di selenggarakan di Jakarta pada 23 April dengan menggelar IKF pada malam hari setelah pagi dan siangnya konvoi dan tabligh akbar.[] Joko Prasetyo
