Oleh: Umar Syarifudin (Syabab Hizbut Tahrir Indonesia)
Masirah Panji Rasulullah 1438 H yang diramaikan puluhan ribu umat Islam, digelar dalam rangkaian kegiatan di bulan Rajab oleh Hizbut Tahrir di seluruh Indonesia untuk mengingatkan umat untuk menghormati Liwa’ dan Rayah Rasul saw. itu serta berjuang bersama untuk mengembalikan kemuliaan keduanya sebagai panji tauhid, identitas Islam dan kaum Muslim sekaligus pemersatu mereka di seluruh dunia.
Serangkaian agenda di bulan Rajab di tahun ini dilaksanakan untuk mengembalikan Syariah Islam sebagai solusi mengatasi berbagai masalah aktual dunia sekarang. HTI juga mengingatkan kepada masyarakat akan peristiwa menyakitkan, yaitu penghancuran Khilafah Islam, serta akibat yang ditimbulkan sesudahnya berupa ketidakadilan, penindasan dan hilangnya hak-hak umat selama puluhan dekade, dan demi membangkitkan kembali keinginan umat untuk mengembalikan Khilafah Islam agar umat manusia kembali menikmati kenyamanan dan ketenangan.
Alhamdulillah, meskipun ada beragam tantangan dan serangan informasi terhadap aksi, tidak menyurutkan tekat panitia dan peserta. Acara tetap berlangsung dan semua itu berkat karunia Allah SWT. Masyarakat paham, Hizbut Tahrir tidak akan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Namun demikian ada keinginan internasional untuk melenyapkan agenda ini.
Sudah kita pahami, ketakutan terhadap Khilafah dan berbagai agenda Hizbut Tahrir di seluruh dunia ini adalah ketakutan yang sesuai kenyataan. Hal ini ditegaskan oleh banyak pernyataan para pemimpin, politisi dan kepala negara, tentang ketakutan terhadap Khilafah dan kemungkinan hilangnya kendali atas dunia Islam termasuk revolusi di Arab serta terjadinya bencana bagi hegemoni mereka. Sementara agenda yang diselenggarakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia merupakan petir dan gelegar yang menakutkan mereka setiap tahun. Sehingga Barat berusaha dengan seluruh kekuatan mereka, dan agen-agennya untuk mencegah dan menekan agar agenda-agenda tersebut batal, dan melarang media untuk meliput ketika agenda-agenda tersebut tetap digelar.
Hizbut Tahrir meyakinkan kaum Muslim agar umat menerima syariah Islam sebagai solusi dengan cara damai, dan menjelaskan bahwa Khilafah Islam adalah perisai umat Islam dari berbagai keterpurukan. Dengan institusi politik ini – Khilafah Islam – akan membebaskan dunia Islam dari dominasi fisik, ekonomi dan politik dari Barat, Khilafah juga sebagai alat untuk membawa ke era baru dari peradaban besar Islam untuk menjadi mercusuar keadilan dan stabilitas di dunia.
Dalam setiap kesempatan, Hizbut Tahrir Indonesia selalu mengingatkan bahwa Islam adalah ideologi yang berdiri di atas akidah Lailaha Illa-Llah Muhammad Rasulullah (Tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah), sehingga seluruh solusi, pemikiran dan sistemnya adalah hukum syariah yang dibawa oleh wahyu untuk menyelesaikan seluruh problem manusia dengan hukum-hukum yang tetap, tidak berubah, baik karena waktu maupun tempat, dimana hukum-hukum tersebut merupakan solusi yang berkaitan dengan masalah manusia sebagai manusia.
Dalam setiap agenda, HTI mengingatkan kepada umat, bahwa ideologi Kapitalisme adalah ideologi yang dibangun berdasarkan prinsip pemisahan antara agama dengan kehidupan. Dengan begitu, manusia yang serba lemah itulah yang melegislasikan hukum untuk menyelesaikan problem dunia. Karenanya, sudah pasti hukum-hukum tersebut akan memicu krisis dan kegagalan yang lebih buruk pun terjadi, baik di bidang ekonomi, sosial maupun yang lain. Krisis finansial global mutakhir adalah contoh nyata sistem ekonomi Kapitalis yang terbatas dan tidak mampu menyelesaikan problem manusia.
Sekarang, kewajiban kita sebagai Muslim adalah menyadari akan rencana Barat, makar dan upayanya untuk menjatuhkan kita, untuk menciptakan musuh bersama yang disepakati oleh seluruh dunia. Inilah cara yang akan membantu Amerika dan kaum imperialis, serta para bonekanya yang akan mengendalikan negara dan rakyatnya, serta mencegah berdirinya kembali Khilafah. Al-Qur’anul Karim telah memberitahu kita bahwa orang-orang kafir satu sama lain saling mendukung. Allah SWT berfirman:
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai kaum Muslim) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al-Anfal [8] : 73).
Jadi, yang dibutuhkan pada diri umat Islam adalah tetap teguh dan serius dalam perjuangan untuk menegakkan Khilafah Rasyidah ala minhajin nubuwah (berdasarkan metode kenabian), dan menerapkan hukum-hukum Allah di muka bumi. Kami memohon kepada Allah SWT keteguhan di atas keimanan untuknya dan untuk seluruh kaum muslim dan agar mereka mengabdikan diri untuk agama ini (Islam).[]