Serangan Senjata Kimia: Rusia Menghadapi Kemarahan di Dewan Keamanan PBB

dewan keamanan PBBRusia telah dikritik tajam oleh kekuatan dunia lainnya di Dewan Keamanan PBB di New York atas kematian warga sipil akibat senjata kimia di Suriah utara.

Klaim Moskow bahwa warga sipil itu terkena racun oleh senjata pemberontak telah banyak ditolak.

Menlu Inggris, seorang komandan pemberontak dan seorang ahli senjata semuanya mengatakan bukti-bukti menunjukkan serangan itu dilakukan oleh pemerintah Suriah, sekutu Rusia.

Donor internasional telah menjanjikan bantuan senilai $ 6 milyar (Rp. 80 Triliun) untuk Suriah pada tahun ini.

Tujuh puluh negara-negara donor membahas upaya bantuan di negara yang dilanda perang itu di ibukota Belgia, Brussels.

Menurut kelompok pemantau yang berbasis di Inggris Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, 20 anak-anak dan 52 orang dewasa tewas dalam insiden kimia di Khan Sheikhoun, provinsi Idlib, hari Selasa.

Gambar-gambar setelah kejadian itu menunjukkan warga sipil, banyak dari mereka anak-anak, tersedak dengan mulut berbusa.

Saksi mata mengatakan klinik-klinik yang mengobati orang-orang yang terluka kemudian menjadi target oleh serangan udara.

Beberapa korban dirawat di seberang perbatasan di Turki. Seorang wanita di rumah sakit mengatakan: “Kami tekena gas. Kami tidak bisa berdiri. Saya merasa pusing dan sakit. Saya menderita sesak napas. Saya tidak bisa bernapas.”

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan beberapa korban memiliki gejala yang sama dengan paparan agen saraf.

Sebuah tim dari badan amal medis MSF yang merawat korban di Idlib menemukan gejala pasien yang ‘sama dengan paparan agen neurotoksik seperti gas sarin’, kata badan amal itu dalam sebuah pernyataan.

Sonia Khush, direktur badan amal Save the Children Suriah, mengatakan para korban telah melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan, sehingga sulit untuk memperkirakan berapa banyak yang telah terkena.

Apa yang dikatakan Rusia?

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad membantah pasukannya melancarkan serangan senjata kimia itu.

Rusia telah mengakui bahwa pesawat-pesawat Suriah melakukan serangan Khan Sheikhoun tetapi mengatakan pesawat-pesawat itu menghantam sebuah depot yang memproduksi senjata kimia, yang digunakan oleh militan di Irak.

“Kemarin [Selasa], pukul 11:30-12:30 waktu setempat, penerbangan Suriah melakukan serangan atas depot amunisi teroris besar dan konsentrasi perangkat keras militer di pinggiran timur kota Khan Sheikhoun,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konoshenkov.

“Di wilayah itu terdapat bengkel yang menghasilkan amunisi senjata kimia.”

Apa yang mereka katakan di PBB?

Matthew Rycroft, duta besar Inggris untuk PBB, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Assad telah “mempermalukan” Rusia dengan “mengolok-olok” proses perdamaian yang telah ditengahi oleh beberapa kelompok pemberontak.

“Apa rencana Anda?” dia bertanya. “Apa rencana Anda untuk menghentikan serangan tidak masuk akal yang mengerikan ini? Kami memiliki rencana dan kami memiliki dukungan dan Anda menolak untuk melindungi Assad.”

Rusia dan China telah memblokir upaya untuk menjatuhkan sanksi terhadap Suriah.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Vladimir Safronkov, membalas dengan menuduh Inggris “terobsesi” untuk menggulingkan Presiden Assad bukan mencari perdamaian.

Dia mengatakan negaranya – yang dapat memveto setiap resolusi Dewan Keamanan PBB – tidak melihat perlunya resolusi baru dan menyerukan penyelidikan internasional “yang penuh, dan memiliki tujuan”. Banyak bukti video dari serangan itu, menurutnya, telah “diatur”.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan serangan kimia Suriah akan terus berlanjut jika tidak ada yang dilakukan.

“Dari waktu ke waktu, Rusia menggunakan cerita palsu yang sama untuk mengalihkan perhatian dari sekutu mereka di Damaskus,” katanya.

Dengan mengisyaratkan kemungkinan tindakan sepihak oleh AS, dia menambahkan: “Ketika PBB secara konsisten gagal dalam tugasnya untuk bertindak secara kolektif, ada saat-saat dalam kehidupan negara dimana kita dipaksa untuk mengambil tindakan kita sendiri.”

Utusan PBB Perancis Francois Delattre menyalahkan pemerintah Assad atas serangan itu, dengan menuduhnya sebagai tindakan “gila yang merusak”. Dia mengatakan dunia membutuhkan “Amerika yang serius dan berkomitmen untuk solusi di Suriah”.

Apa yang orang lain katakan atas cerita versi Rusia?

Hasan Haj Ali, komandan kelompok pemberontak Free Idlib Army, mengatakan kepada kantor berita Reuters: “Semua orang melihat pesawat saat melakukan pengeboman dengan gas kimia.”

Para wartawan setempat mengatakan tidak ada kehadiran militer di kota itu tetapi sebuah kelompok-kelompok pemberontak terlihat mengendalikan wilayah sekitarnya.

Kritik terhadap pernyataan Rusia mengatakan laporan dari serangan gas itu terjadi beberapa jam sebelum waktu yang dinyatakan oleh Konoshenkov.

Seorang ahli senjata kimia, Col Hamish de Bretton-Gordon, mengatakan kepada BBC bahwa versi Rusia atas kejadian itu “cukup fantastis”.

Gagasan bahwa gas saraf seperti Sarin bisa menyebar setelah tempat pembuatan senjata itu dibom adalah “tidak dapat dilanjutkan”, tambahnya.

Presiden AS Donald Trump menyebut kematian itu sebagai “penghinaan mengerikan atas kemanusiaan”.

Apakah Assad telah menggunakan senjata kimia sebelumnya?

Pemerintah Suriah dituduh oleh kekuatan Barat menembakkan roket yang diisi dengan gas Sarin di Ghouta.

Presiden Assad membantah tuduhan itu, dengan menyalahkan pejuang pemberontak, tetapi kemudian setuju untuk menghancurkan persenjataan kimia Suriah.

Meskipun demikian, Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia terus mendokumentasikan penggunaan bahan kimia beracun dalam serangan di Suriah itu.

Seberapa Parah perang sipil Suriah?

Lebih dari 250.000 orang tewas dan, setelah lebih dari enam tahun konflik, tidak ada solusi politik yang terlihat atas pertempuran itu.

Hampir lima juta warga Suriah telah melarikan diri dari negaranya dan terdapat lebih dari enam juta pengungsi, kata PBB.

“Ini adalah konflik yang paling kompleks dan paling kejam pada zaman kita,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini pada konferensi di Brussels. (rza)

 

BBC
http://www.hizb.org.uk/news-wa tch/the-united-nations-un-is- a-body-that-has-infamously-fai led-the-muslim-world

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*