Kantor berita Rusia Today: Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Sabtu (8/4), menegaskan pentingnya masyarakat internasional dan pihak-pihak yang berpengaruh untuk melakukan gerak cepat guna membendung konflik, mencapai solusi komprehensif, dan mengakhiri krisis Suriah.
Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa solusinya harus didasarkan pada keputusan legitimasi internasional dan melalui dukungan untuk mencapai solusi politik yang memenuhi aspirasi rakyat Suriah,serta mempertahankan lembaga-lembaga negara Suriah dan mencegah perpecahannya.
Pernyataan presiden Mesir tersebut dikeluarkan pada pertemuan hari Sabtu (8/4), yang dihadiri oleh Perdana Menteri, Gubernur Bank Sentral, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan dan Perdagangan Dalam Negeri, di samping Pimpinan Umum Intelijen dan Badan Pengawasan Administrasi.
Selanjutnya, Ala’ Yusuf, Juru Bicara Kepresidenan Mesir mengatakan bahwa selama pertemuan telah dipaparkan semua perkembangan terakhir terkait eskalasi sejumlah isu regional, terutama krisis di Suriah.
Juru Bicara menambahkan bahwa telah dipaparkan juga hasil kunjungan Sisi ke Amerika Serikat, dan presiden Mesir telah menyerukan dengan serius perlunya untuk menindaklanjuti dan mewujudkan hasil kunjungan itu guna mendorong kerjasama bilateral antara Kairo dan Washington di berbagai bidang, terutama perang melawan terorisme.
Pemerintahan Trump mungkin telah menyentuh para anteknya di kawasan Timur Tengah untuk memberikan solusi cepat terkait krisis di Suriah selama 2017. Untuk itu, mereka melihat akan pentingnya solusi cepat. Namun lihatlah, apa peran yang dipercayakan oleh pemerintahan Trump kepada Mesir-Sisi di Suriah? Apakah pemerintahan Trump meminta Sisi untuk menyiapkan pasukannya dalam rangka menjaga “perdamaian” di Suriah, yakni mencegah para pejuang revolusi mendekati garis-garis rezim dengan dalih mempertahankan gencatan senjata, dan menjauhkan rakyat Suriah dari bencana perang yang lebih besar? Ingat! Ketahuilah wahai para antek Amerika, juga Amerika sadarlah bahwa di Suriah ada para pejuang yang beriman dan mereka mampu untuk menggagalkan setiap solusinya (kantor berita HT, 10/4/2017).