Humas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat Luthfi Afandi mengungkap alasannya menggelar Masirah Panji Rasulullah SAW (Mapara) di Bandung . “Kegiatan Mapara merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan HTI terhadap bangsa ini,” ungkapnya kepada mediaumat.com, Sabtu (15/4/2017).
Menurutnya, kegiatan itu untuk menyadarkan dan meyakinkan umat jika Islam bisa menyelamatkan bangsa ini. “HTI menolak neoliberalisme, kapitalisme, komunisme, dan paham sekuler. Mari kita selamatkan bangsa ini dari kehancuran. Caranya, yang mengelola negara itu orang baik, hukum yang ada di negeri ini adalah hukum yang terbaik, nah aturan yang baik datang dari Yang Maha Baik,” kata Luthfi.
Luthfi menyatakan, pihaknya tidak mau terpancing untuk terlibat konflik dengan kelompok manapun sebab musuh umat Islam itu sejatinya paham sekuler, neoliberal, komunisme dan kapitalisme. “Jangan energi kita dihabiskan pada persoalan yang sejatinya masih terbuka untuk bisa didiskusikan. Kamipun terbuka untuk berdiskusi dengan pihak yang menolak,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, Mapara itu untuk meningkatkan rendahnya pemahaman umat Islam tentang ajaran Islam dengan mengenalkan Panji Al-Liwa dan Ar-Rayah. Sebab banyak umat Islam tak mengetahui makna dari panji rasul itu. “Saya tegaskan, bendera itu panji Rasul, bukan bendera HTI. Keliru jika bendera itu dianggap bendera kami, adapun makna bendera itu, yaitu tauhid, mengenalkan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir, dan mempersatukan kaum Muslimin,” pungkas Luthfi. (mediaumat.com, 15/4/2017)