Meskipun di beberapa daerah ada ancaman dan gangguan namun Masirah Panji Rasulullah SAW (Mapara) 15 dan 16 April tetap terselenggara di 13 kota. Pada 15 April di Bandung, Pontianak dan Tanjung Pinang. Sedangkan pada 16 April di Padang, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Batam, Bandar Lampung, Banjarmasin, Palangkaraya, Makassar dan Palu.
“Alhamdulillah, semuanya bisa terlaksana atas izin dan pertolongan Allah SWT, sekalipun tidak semua kota dapat menyelenggarakan agenda Rajab sesuai dengan rencana. Ada yang harus memodifikasi acara agar kegiatan tetap berjalan, karena ada ancaman, gangguan dari pihak tertentu,” ujar Penanggung Jawab Mapara Pusat Dede Tisna, Selasa, 18 April 2017, kepada mediaumat.com.
Salah satu daerah yang memodifikasi adalah Jawa Barat. Kegiatan yang tadinya akan dipusatkan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Bandung, dipecah menjadi enam titik berbeda, bahkan salah satunya diselenggarakan lebih awal yakni jadi tanggal 14 April. Kecuali IKF yang memang dirancang 300 orang, ribuan orang memadati setiap titik.
“Ini menunjukkan dukungan umat yang kuat terhadap dakwah syariah dan khilafah meskipun mendapat tekanan dan upaya penghalangan dari aparat dan kelompok tertentu. Begitu pula antusiasme masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui konvoi Panji Rasulullah memberikan respon yang luar biasa dengan pekikan takbir,” ungkap Dede dengan haru.Dan merupakan hal yang penting juga, tegasnya, pelaksanaan acara berlangsung tertib dan aman.
Ia juga menyebutkan pelaksanaan tabligh akbar tentang kewajiban penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan khilafah dapat terlaksana di seluruh kota pelaksana. Begitu pula acara diskusi tentang khilafah bersama tokoh-tokoh setempat di tiap daerah (Indonesia Khilafah Forum/IKF) dapat terlaksana.[] Joko Prasetyo