Oleh: Umar Syarifudin(pengamat politik Internasional)
Kabar terbaru yang memantik keprihatinan umat Islam, pihak berwenang Xinjiang melarang banyak nama yang familiar bagi umat Islam di seluruh dunia, contohnya : Muhammad, Imam, Hajj dan Medina. “Mereka (pemerintah) beralasan nama-nama tersebut dapat membuat pemiliknya memiliki semangat religiusitas berlebihan,” ujar Human Right Watch (HRW).
Tiran, Rintihan, Kemarahan
Cina masih konsisten dengan spirit kebencian, keputusan yang tidak adil ditetapkan untuk melarang nama-nama muslim sebagai bagian dari kampanye yang sedang berlangsung untuk melawan Islam. Selain problem muslim Cina, pada hari ini ada banyak tiran, yang membayangkan diri mereka berada di atas hukum Allah SWT dengan mengeluarkan hukum dengan hawa nafsu mereka sendiri. Para tiran itu menaruh perhatian besar bagi para pengemban dakwah yang aktif, sehingga mereka menganiaya, menangkap, menyiksa dan membunuh mereka di penjara. Serangkaian peraturan dibuat membatasi kebebasan menggunakan simbol dan bahkan nama Islam pada bayi atas nama melawan “ekstremisme religius”.
Para tiran yang bersemayam di negeri-negeri muslim itu menjadikan dirinya berada di depan negara-negara kafir dengan menjual kekayaan negara-negara itu dan terjebak dalam kubangan hutang, mereka secara terbuka maupun terselubung memerangi Islam dan atributnya, serta mengkriminalisasi dakwah Islam. Para tiran itu menduduki kursi-kursi kekuasaan dengan bantuan tuannya, secara terbuka melakukan perang terhadap manifestasi Islam dalam kehidupan umat Islam di negeri-negeri Islam. Marah melihat keinginan kaum Muslim yang ingin mempraktekkan agama mereka dengan sempurna, mereka mengeluarkan segala macam peraturan ketat maupun semi longgar terhadap Islam dan kaum Muslim dalam upaya untuk menjauhkan mereka dari Islam.
Kaum Muslim secara teratur ditangkap atas tuduhan yang dibuat-buat yang menyamakan agama dengan terorisme. Tindakan-tindakan rezim teror itu selalu melemparkan jaring yang begitu lebar. Langkah ini cukup menggambarkan bahwa para pemimpin tiran itu berada pada jalan buntu serta pijakan terakhir mereka. Mereka putus asa, sudah kehilangan ide karena mereka berjuang untuk melawan kebangkitan Islam.
Hari Ini, Esok…
Dan dunia Islam tidak akan pernah lagi diam. Masyarakat sekarang tidak akan pernah menerima para penguasa yang menzaliminya. Kita semua, umat Islam, di titik siap untuk mengorbankan harta dan jiwa demi kebenaran. Sehingga, siapapun tidak boleh meremehkan mentalitas umat, yang merupakan dasar dari perubahan besar sekarang, yaitu bahwa umat benar-benar telah bangkit dari tidur panjangnya, dan umat percaya bahwa semua penjahat diktator tidak akan pernah mampu menghentikan gerak umat menuju masa depan yang cerah, yang penuh keadilan.
Siapapun memandang setiap peristiwa politik tidak dari perspektif Islam, maka mereka pasti jatuh ke dalam segala macam kontradiksi. Setiap mukmin yakin, kemenangan itu ada di tangan Allah semata. Dia-lah satu-satunya yang dapat mengubah keadaan kita setiap saat. Kewajiban kita selalu teguh dalam perjuangan kita menutup pintu-pintu kezaliman rezim kapitalis dan gengnya; serta tetap teguh dalam menyerukan tegaknya Khilafah Islam sebagai jalan keluar satu-satunya; juga tetap teguh dalam menggantungkan diri pada Allah semata.
Allah SWT memerintahkan kita untuk melawan orang yang zalim, dan memuji mereka yang melakukan hal itu. Kini, umat telah menyingkirkan rasa takut yang memborgolnya, sekarang telah melangkah di jalan yang benar demi menegakkan kembali syariah Islam secara kaaffah. Kelak, tempat para tiran diktator adalah di dalam tong sampah sejarah, dan masa pemerintahannya yang diwarnai kezaliman akan selalu menjadi salah satu halaman tergelap dan memalukan dalam sejarah.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik. [QS 24: 55]. []