HTI Press, Lumajang. Sekitar 30 tokoh masyarakat Lumajang menolak rencana pemerintah untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Kamis (11/5/2017) malam di Pondok Pesantren Ad Dakwah Suko, Lumajang, Jawa Timur.
“Kita sebagai orang Islam mempunyai cita-cita mulia yaitu meneruskan (mengemban) risalah yang di bawah Nabi SAW hingga beliau wafat dan digantikan oleh kekhilafahan hingga akhirnya hancur pada 1924 M. dengan kepemimpinan (kekhilafahan) menjadikan umat Islam ini tetap mulia di dunia dan mulia di akhirat. Kemuliaan di dunia dan di akhirat hanya bisa diperoleh dengan cara seperti ini, maka apabila hari ini ada segelintir manusia membuat makar membubarkan perkara yang mulia (dakwah) maka kami sangat, sangat, sangat, sangat tidak setuju. (Ketidak setujuan ini) membuktikan bahwa kami mencintai (jalan) Rasulullah SAW yang mulia dan para Sahabat dan sekarang mendukung untuk terwujudnya khilafah islamiyah,” ujar Takmir Masjid Al Fatah Candipuro Ustadz Lukman.
Ustadz Anantyo Susanto dari BMH Kabupaten Lumajang menyatakan dengan adanya rencana pembubaran HTI oleh pemerintah saya tidak setuju. “Karena HTI telah memberikan kami wawasan untuk taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW tanpa harus mengganggu orang lain ataupun organisasi yang lain. HTI mengajak semua elemen untuk menegakkan kalimat tauhid Lailahaillallah Muhammaddarasulullah, karena visi dan misi ini yang diemban Hizbut Tahrir maka kami menolak pembubarannya,” tegasnya.
Tokoh masyarakat Suko Ustadz Sujud juga menyatakan hal senada. “Saya sangat tidak setuju bilamana HTI dibubarkan, karena HTI penerus risalah kenabian jadi meneruskan risalah yang diberikan kepada Nabi SAW yaitu agama Islam hingga sekarang masuk ke dalam diri kita ke anak cucu kita sampai ke yaumil akhir,” pungkasnya. []