McDonald’s Mengambil Keuntungan Dari Masa Berkabung

iklan McDonaldsMcDonald’s telah meminta maaf atas kekesalan yang disebabkan oleh iklan TV terbarunya, yang dituduh telah memanfaatkan masa duka kerena ditinggal orang tua pada masa kecil.

Iklan tersebut, yang pertama kali diputar minggu lalu, menunjukkan seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya tentang ayahnya yang telah meninggal. Saat ibunya mengatakan kepadanya tentang bagaimana rupa ayahnya, anak tersebut tampak sedih karena mereka sepertinya tidak memiliki banyak kesamaan. Namun, wajahnya menjadi begitu cerah saat mereka tiba di McDonald’s dan, saat ia makan ikan Filet-o, ibunya berkata: “Itu juga favorit ayahmu.”

Bulan lalu, Pepsi menarik sebuah kampanye periklanan yang menampilkan Kendall Jenner setelah perusahaan tersebut dituduh mengkooptasi image gerakan protes untuk menjual produknya.

Gambar Jenner yang mendekati polisi nampaknya merujuk pada foto Leshia Evans yang banyak tersebar, seorang wanita berkulit hitam yang menentang polisi anti huru hara saat melakukan demonstrasi Black Lives Matter setelah terjadinya penembakan fatal terhadap Altonwick oleh polisi pada tahun 2016.

Jenis iklan ini mengeksploitasi segala sesuatu yang sakral. Ini adalah ciri konsumerisme dan Kapitalisme untuk menggunakan aspek kehidupan yang dengan keliru berusaha memikat orang untuk membeli produk dan layanan, walaupun hal itu berarti mengeksploitasi kematian, kehilangan keluarga atau bahkan tindakan brutal polisi terhadap komunitas minoritas. McDonald’s adalah perusahaan multi nasional yang telah menggunakan setiap jenis iklan dalam keahliannya menjual bahan makanan dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

Dalam bukunya ‘No Logo’, Naomi Klein mengidentifikasi berbagai perangkat yang digunakan oleh para marketer untuk membuat konsumen agar melakukan sesuatu – perangkat yang tidak dapat kita harapkan untuk dikenali kecuali jika kita adalah orang-orang yang bergerak dalam dalam industri periklanan. Dengan kata lain, perusahaan berusaha untuk merekrut teman dan rekan untuk menjual berbagai produk – tidak hanya untuk memengaruhinya agar percaya bahwa suatu produk diinginkan dan memberi tahu kita tentang hal itu, namun dengan benar-benar membayar orang untuk menggunakan status dan hubungan mereka dengan orang lain untuk menawarkan produk itu ke rekan-rekan mereka.

Dengan kata lain perusahaan seperti McDonald’s mengeksploitasi hubungan manusia untuk menjual burger dan keripik, apa pun efeknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Memang bagi perusahaan seperti McDonald’s, semua ini adalah tentang ‘dolar yang maha berkuasa’.

ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت ايدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(TQS Al-Rum, 30:41)

Sumber: hizb.org.uk (16/5/2017)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*