Pada hari Senin, (3/7/2017), tiga aktivis Hizbut Tahrir Kenya menghadapi persidangan di Pengadilan Hukum Mombasa-Kenya hanya karena tuduhan memasang poster yang tidak disertai nama dan alamat percetakan poster tersebut.
Ketiga aktivis Hizbut Tahrir Kenya yang diadili di pengadilan tersebut adalah:
- Shabani Mwalimu- Perwakilan Media Hizbut Tahrir Kenya
- Bakari Mohamed- Anggota Kantor Media Hizbut Tahrir Kenya
- Mahmoud Majid- Anggota Hizbut Tahrir Kenya
Hizbut Tahrir Kenya mengecam keras penangkapan anggota kami yang dilakukan secara tidak benar dan kami ingin menyoroti hal-hal berikut:
Kami (Hizbut Tahrir Kenya) sudah ada lebih dari 20 tahun di Kenya. Kami tidak pernah dikaitkan dengan atau terlibat dalam masalah hasutan apapun. Yang kami lakukan di Kenya adalah menawarkan Islam sebagai satu-satunya alternatif untuk memecahkan masalah kemanusiaan.
Tujuan utama kami adalah untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam melalui terbentuknya kembali Khilafah di sebuah negara mayoritas Muslim. Dalam mewujudkan proses tersebut, kami selalu mematuhi dan berpedoman kepada metodologi kenabian dan kita sama sekali tidak menggunakan kekerasan.
Kami menyatakan bahwa semua krisis politik, ekonomi, dan sosial yang kita saksikan hari ini di Kenya dan secara global berasal dari ideologi kapitalis barat yang serakah dan korup.
Kami menekankan bahwa Demokrasi telah gagal di Kenya maupun secara global dalam menyatukan rakyat, menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran. Demokrasi adalah sistem yang dirancang hanya untuk memberi manfaat bagi sebagian kecil elit politik bukan untuk rakyat seperti yang selalu digambarkan.
Pengambilan keputusan dalam demokrasi semata-mata hanya untuk segelintir orang. Pemilu demokratis adalah sebuah perlombaan di kalangan elit untuk memperoleh kekuatan dan memperkaya diri mereka. Oleh karena itu, politisi demokratis dengan segala cara mereka lakukan untuk bisa naik ke tampuk kekuasaan dan saat inilah yang sedang terjadi di Kenya dimana beberapa laporan telah mengindikasikan kekhawatiran akan terjadi kekerasan dalam pemilu.
Tidak masuk akal jika menawarkan ideologi Islam dianggap sebagai ancaman bagi keamanan dan pemilihan nasional.
Akhirnya kami menganggap bahwa langkah ini sudah ditakdirkan “Qadha” oleh Pencipta kita dan tidak akan mengubah Hizbut Tahrir Kenya berbalik, atau memiliki rasa takut dalam tugasnya menyadarkan umat, mengingatkan para pemimpin, dan membeberkan kejahatan ideologi kapitalis.
Justru, kita akan terus bergerak maju dengan aktivitas kita dalam menyerukan kebenaran dan menggapai tujuan dengan tegaknya Khilafah yang berdasarkan metode Nabi SAW; yang akan membebaskan manusia termasuk non muslim yang saat ini terjerat kemiskinan, perang, korupsi dan malapetaka lainnya karena Ideologi kapitalis. []
Kantor Media Hizbut Tahrir Kenya
Terjemah: Gesang G. Raharjo, Sumber: hizb.or.ke