Masyarakat telah begitu marah dengan kapitalisme yang memerosokkan negeri ini. Sesungguhnya kita hidup di negeri yang dipenuhi oleh kekayaan dan besarnya jumlah sumber daya manusia. Ulama adalah benteng Islam. Akar peran sentralnya ulama menancap dalam di kedalaman sejarah negeri ini. Sesungguhnya ulama mampu untuk menggerakkan kaum muslimin untuk mengusir kapitalisme dan narasinya dari negeri ini. Umat Islam mampu mewujudkan kemuliaan dan menghantarkan negara menjadi pusat peradaban dunia dan mercusuar dunia dengan konsep Islam yang adil.
Sikap ulama selalu di barisan terdepan ketika menghadapi problematika utama umat. Ulama dimanapun tidak rela menjadi kendaraan, pendukung dan alat pembersih kotoran para penguasa pengkhianat. Ilmu ulama untuk menolong kebenaran, mencegah kebatilan, memerintahkan kemakrufan, dan mencegah kemunkaran, serta mengoreksi para penguasa. Posisi mereka sangat penting dalam konteks pernyataan Imam al-Ghazali: “Rusaknya rakyat, karena rusaknya para penguasanya. Rusaknya para penguasa, karena rusaknya para ulama’.” Maka ulama tidak boleh menyembunyikan kebenaran dalam konteks firman Allah:
“Sungguh, kalian harus menyampaikannya kepada umat manusia, dan janganlah kalian menyembunyikannya.” (TQS. Ali ‘Imran [03]: 187)
Para ulama hendaknya membuktikan kebaikan mereka hanya semata untuk meraih ridho Allah, maka mereka akan dipilih sebagai orang-orang yang mendapatkan ridha dari-Nya, di dunia maupun akhirat. Umat Islam pun akan mencintai mereka, dan meneladani sikap keberanian mereka.
Setiap ulama yang mukhlis tidak mau dikelabui dan terjerumus di dalam perangkap makar konspirasi penguasa dholim dan mengeluarkan fatwa yang mereka minta, maka mereka menolak mengeluarkan fatwa yang mereka minta. Para ulama yang mukhlis selalu bertaubat kepada Allah, dan mengoreksi para penjajah dan anteknya beserta niat mereka yang jahat. Tidak diragukan lagi, bahwa ulama mengetahui besarnya dosa ketika fatwanya digunakan untuk memuluskan kerusakan.
Ulama yang mukhlis selalu mengirimkan pesan yang benar kepada kaum Muslim seluruhnya untuk bersikap yang benar membela Rabb mereka dan agama mereka. Disamping di dalamnya seharusnya para ulama juga mendeklarasikan bahwa Umat Islam adalah satu dalam hal agenda, tidak bisa dipisahkan oleh barier dan perbatasan ataupun oleh rezim-rezim yang ditanam untuk memecah belah Umat Islam demi kepentingan negara-negara barat yang berkelahi satu sama lain memperebutkan kita layaknya serigala yang memperebutkan domba. Maka para ulama yang mukhlis telah menjadikan diri mereka memiliki bobot dalam proses edukasi kepada umat menuju kehidupan yang mulia dalam koridor Islam, Allah SWT berfirman:
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS an-Nur [24]: 55)[]