Pada hari Sabtu (21/7), seorang warga Muslim India meninggal di Rajasthan, negara bagian di barat laut India, setelah dipukuli oleh sekelompok ekstrimis Hindu dengan tuduhan melanggar “kesucian” sapi.
Kepolisian India mengatakan: “Para ekstrimis Hindu mencegat dua orang Muslim yang tengah membawa dua ekor sapi, di distrik Alwar, Rajasthan. Mereka memukuli kedua orang Muslim itu dengan tongkat, dan menuduh keduanya menyelundupkan sapi.”
Mayoritas umat Hindu menguduskan atau menyucikan sapi, tetapi minoritas kaum Muslim di India menjual belikan ternak guna disembelih untuk makan, dan untuk diambil susunya.
Kepolisian negara bagian Rajasthan mengatakan: “Lima hingga tujuh orang mengepung pria yang sedang berjalan dengan membawa dua ekor sapi di desanya, di negara bagian Haryana. Mereka memukulinya yang menyebabkan kematiannya, sementara rekannya berhasil melarikan diri.”
“Kami sedang menyelidiki insiden itu, dan kami akan menangkap para pelaku segera,” kata Shiyam Singh, seorang pejabat polisi di distrik Alwar.
Polisi mengatakan bahwa korban itu bernama Akbar, umur 28 tahun, yang meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Kelompok “pengawal sapi”, yang sebagian besar berafiliasi dengan partai yang berkuasa, telah membunuh sedikitnya 20 orang dalam 15 bulan terakhir dengan tuduhan melanggar kesucian sapi.
Sebelumnya, pengadilan tinggi India meminta pemerintah federal agar membuat undang-undang untuk menindak aksi-aksi serangan seperti ini, yang dinilainya sebagai tindakan brutal dan biadab (www.aljazeera.net, 21/7/2018).