Al-Jazeera Net edisi 25/8/2018 mempublikasikan pernyataan anggota parlemen dari partai Iran di Lebanon, Nawaf Moussawi, yang mengungkap bahwa presiden rezim Suriah mendapatkan tawaran yang menggiurkan dari seorang delegasi Saudi saat mengunjungi Damaskus, yang resmi diutus oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
Kantor berita Sputnik mengutip pernytaan Moussawi kepada channel TV Lebanon al-Mayadeen: “Tawaran itu dengan jelas menegaskan bahwa Assad akan tetap menjadi presiden seumur hidup, dan kami (Arab Saudi) tidak menginginkan reformasi politik dan konstitusional di Suriah.” Ini benar-benar mencerminkan visi Amerika, sebab Putra Salman tidak mungkin menawarkan hal itu kepada Bashar tanpa didorong oleh Amerika, mengingat dia adalah antek Amerika yang paling setia di kawasan tersebut.
Moussawi menambahkan bahwa “Arab Saudi berkomitmen untuk merekonstruksi semua Suriah, tetapi sebagai imbalannya, Assad harus memutuskan hubungan secara permanen dengan partai Iran di Lebanon dan Iran.” Hal ini sama persis dengan yang diinginkan Amerika, yaitu keterlibatan Arab Saudi melawan Iran, dan sebaliknya keterlibatan Iran melawan Arab Saudi, agar Amerika dapat meraup “royalti” di belakang semua itu.
Moussawi juga mengatakan bahwa tawaran Saudi kepada Bashar ini tidak lama, kurang lebih tiga bulan yang lalu (hizb-ut-tahrir.info, 27/08/2018).