Iran masih memposisikan diri kontra terhadap Amerika, pada hal di seluruh kawasan Timur Tengah, Iran bekerja sama sepenuhnya dengan berbagai target dan kepentingan AS. Kantor berita Reuters mengutip dari seorang ulama senior Iran yang mengatakan pada hari Jumat bahwa pangkalan regional AS tidak akan tetap aman jika Washington mencoba berkonfrontasi dengan Teheran.
“Jika AS melakukan sesuatu yang salah, maka sejumlah pangkalannya di sekitar Iran tidak akan tetap aman,” kata surat kabar Iran Mezan yang mengutip pernyataan Ayatollah Mohammad Ali Movahedi Kermani. Dia tidak merincinya, tetapi Teheran telah memperingatkan Washington di masa lalu dari konfrontasi militer apapun.
Mengapa baru sekarang Iran mengancam pangkalan AS, padahal sudah sejak 15 tahun lalu AS memulai perangnya di Afghanistan dan Irak, di mana kedua negara tersebut terletak di perbatasan Iran? Selain itu, Iran telah bekerja sama sepenuhnya dengan berbagai tujuan dan kepentingan AS untuk mendukung rezim Assad yang brutal dan keji dalam menghancurkan revolusi Suriah. Sehingga tidak mungkin hingga kapan pun bagi kaum Muslim yang mukhlis menerima keterlibatan orang-orang kafir dalam perjuangannya. Bahkan Muawiyah—yang menentang kekhilafahan Imam Ali radhiuallahu ‘anhu—menolak untuk memanfaatkan kekuatan dunia yang besar pada saat itu:
Dari Kaisar Romawi kepada Muawiyah: “Kami telah mengetahui apa yang terjadi antara Anda dan Ali bin Abi Thalib. Dan kami melihat bahwa Anda lebih berhak darinya atas kekhilafahan. Jika Anda memerintah saya, maka saya akan mengirim pasukan yang akan membawa kepala Ali untuk Anda …”
Dari Muawiyah ke Heraclius: “Dua orang bersaudara tengah berselisih, lalu apa masalah Anda hingga Anda akan ikut campur urusan di antara keduanya?” Jika Anda tidak bisa diam, maka saya akan mengirim pasukan yang terdepan sudah sampai di Anda, sedang yang belakang masih berada bersama saya, di mana mereka akan membawa kepala Anda untuk saya, yang kemudian akan saya persembahkan kepada Ali.” (hizb-ut-tahrir.info, 03/10/2018).