Konferensi Khilafah Digelar di Ramallah Palestina

Palestina: Hizbut Tahrir Gelar Konferensi Khilafah Masif di Halaman Kota Al-Bireh, Ramallah

RA7Hizbut Tahrir gelar Konferensi Khilafah di bumi yang diberkati (Palestina), pada hari Sabtu setelah Ashar (30/04/2016), di Ramallah – di halaman kota al-Bireh, yang dihadiri oleh ribuan massa. Hizbut Tahrir mengumumkan bahwa Konferensi ini digelar dalam rangka mengenang sembilan puluh lima tahun runtuhnya Khilafah. Hizbut Tahrir dalam keterangan persnya dan dalam berbagai iklannya mengatakan bahwa konferensi digelar dengan slogan “Rumah Besar Kaum Beriman Adalah Khilafah, Sedang Rumah Besar Kaum Munafik Adalah Kaum Kafir Penjajah”.

Para peserta konferensi mengibarkah rāyah berwarna hitam dan liwā’ bewarna putih. Mereka meneriakkan beragam yel-yel selama konferensi berlangsung, seperti “wahai perwira wahai tentara hancurkan perbatasan”, “pemimpin kami selamanya adalah Nabi Muhammad”, “wahai Mesir Kinanah demi Allah Khilafah itu amanah”, “dengan Khilafah dan Khalifah Al-Aqsha yang terpenjara akan dibebaskan”. Sungguh, semua kegiatan konferensi ini dan seluruh panitianya tertata dan tersusun rapi, dimana konferensi difokuskan pada masjid Al-Aqsha, pentingnya dan misi pembebasannya.

2Di antara pernyataan salah seorang peserta, bahwa “Kaum Muslim generasi pertama memahami peringatan ini untuk masjid Al-Aqsha dalam sumber-sumber hukum syara’, al-Qur’an dan as-Sunnah, bahwa mereka harus membentangkan kekuasaan Islam dan kaum Muslim di atasnya; mereka wajib melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang syar’i ini; dan mereka telah mencapai hal itu ketika tentara kaum Muslim di bawah Khalifah Umar bin Khattab ra mengepung Baital Maqdis seperti gelang mengelilingi pegelangan tangan, dan terus memblokadenya hingga penduduknya menyerah dan memberikan kuncinya kepada pemimpin kaum beriman (amīrul Mu’minīn), Umar bin Khattab. Kemudian Umar membangun masjid di tempat yang tepat dan benar (sesuai syara’). Dan di masjid ini Umar mendirikan shalat bersama dengan kaum Muslim. Sehingga Umar pulang sebagai pemenang, pemberi penyadaran dan petunjuk. Namun, ketika masjid Al-Aqsa kembali dalam tawanan kaum Salibis, maka Shalahuddin tidak bisa tersenyum sampai beliau bisa membebaskannya, mengembalikan kewibawaannya, dan membersihkannya dari setiap kotoran yang menimpanya.”

Di antara pembicara dalam konferensi ini adalah Ir. Baher Shaleh anggota Kantor Media Hizbut Tahrir di Palestina, yang berbicara tentang peran Kantor Media Hizbut Tahrir di dunia, termasuk Kantor Media Hizbut Tahrir di Palestina terhadap isu Palestina dan isu-isu lainnya yang tengah dihadapi oleh umat Islam. Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa “Kami di Kantor Media Hizbut Tahrir Palestina sebagaimana Kantor Media lainnya terus membongkar setiap konspirasi dan menelanjangi ide-ide berbahaya yang disponsori oleh rumah besar kaum munafik untuk melawan umat Islam pada umumnya, dan khususnya untuk melawan Palestina serta warganya. Hizbut Tahrir telah memberi kami kehormatan untuk berbicara atas namanya. Meskipun kekuatan media memaksa kami untuk mengambil dari tempat minumnya dan yang sejenisnya, maka itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus membongkar setiap konspirasi yang disiapkan oleh Barat, yang dipimpin oleh Amerika untuk menghapus isu Palestina melalui alat-alatnya di antara para penguasa dan lainnya, yaitu mereka yang memutuskan untuk menjadi bagian dari rumah besar Amerika dan Yahudi.”

Shaleh menambahkan: “Pada saat yang sama, kami membangkitkan kaum Muslim di dunia, dan mempertajam visi mereka untuk melakukan kewajibannya terhadap Palestina dan rakyatnya sebagai isu dua miliar umat Islam, bukan hanya isu untuk orang Palestina yang menghadapi pendudukan tanpa bersenjata dan telanjang dada. Sementara para penguasa diam terhadap semua kejahatan Yahudi.”

Shaleh berkata untuk para wartawan dan media: “Ingat, bahwa semua masalah umat adalah masalah kalian. Sehingga kami berharap kalian menjadi bagian dari rumah besar kaum beriman, karena itu adalah rumah besar kalian. Untuk itu jadilah para penyebar kebenaran, serta pendukung isu-isu umat dan mereka yang memperjuangkannya. Jauhilah oleh kalian dari berjalan di barisan Barat dan para penguasa yang menginginkan kalian, anak-anak kalian, cucu-cucu kalian dan umat kalian hidup selamanya dalam ketundukan, ketergantungan dan kehinaan. Allah SWT akan meminta pertanggung jawaban atas setiap sikap kalian, dan kalian akan diadili di hadapan umat dalam wantu dekat, baik kalian mengangkat tinggi-tinggi kepala kalian karena dukungan dan prestasi kalian dalam membela umat dan semua isunya, atau kalian akan diselimuti penyesalan karena loyalitas kalian kepala musuh-musuh umat dan isu-isunya. Untuk itu kuatkan tekad kalian wahai para wartawan untuk berjuang bersama umat dan untuk umat, sebarkan kebaikan dan perangi keburukan dengan pena dan mulut kalian melalui mimbar dan kamera kalian.”

Para pembicara memfokuskan pidatonya untuk menyeru tentara Mesir, Yordania, Pakistan, Mesir dan pejuang revolusi Syam, untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha, menyatukan umat dan mendirikan Khilafah. Mereka menyeru tentara Yordania dengan mengatakan: “Sungguh militer kita di Yordania benar-benar mampu, insya Allah, untuk membebaskan seluruh Palestina, sebab para pembesar dan perwira militer Yordania adalah para ahli perang dan melakukan pembebasan. Namun itu tidaklah berguna kecuali dengan kepemimpinan politik yang ikhlas karena Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman, yang melihat Al-Aqsha tertawan yang setiap hari dinodai oleh warga pemukim Yahudi, sehingga Yordania mengirim kekuatannya bersama kekuatan umat untuk membebaskannya, bukan menjadi kamera untuk memata-matai mereka yang berjaga-jaga dan shalat guna kepentingan musuh.”

Untuk militer Mesir pembicara mengatakan: “Kalian penolong dan kekuatan kaum Muslim. Tentara kalian adalah para mujahid terbaik. Kalian telah mengemban Islam ke Afrika Utara hingga mencapai Andalusia. Allah telah memuliakan kalian dengan Salahuddin, sehingga beliau memimpin tentara kalian dan tentara kaum Muslim untuk membebaskan Syam dan Baital Maqdis dari kekejian kaum Salibis. Kemudian Allah menambah untuk kalian keutamaan dengan kekalahan Tatar di tangan kalian. Untuk itu kami berharap kepada Allah SWT untuk menjadikan kalian memilik andil besar dalam meninggikan Islam, menegakkan agama, menyatukan umat, dan membebaskan kembali Baital Maqdis.”

Pembicara yang lain menyeru militer Pakistan dengan mengatakan: “Hendaklah kalian cenderung dengan rumah besar kaum beriman, dan rumah besar para pejuang tegaknya Khilafah ‘ala minhājin nubuwah. Berlepaslah kalian dari kaum munafik dan para penguasa thaghut, lalu percayalah dengan Allah Dzat Yang Maha Kuat lagi Perkasa. Sungguh, Allah-lah penolong, pelindung dan pendukung kami. Allah adalah pemilik kebenaran yang tidak pernah menyalahi janji-Nya dan tentara-Nya tidak terkalahkan. Untuk itu bersegeralah menuju ridha Allah dan berlombalah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Ingat, Baital Maqdis tengah menanti pasukan besar kalian, menanti kaum muknin terbaik, dan menyeru Khalifah kaum Muslim.”

Sementara pembicara terakhir menyeru para pejuang revolusi Syam dengan mengatakan: “Mulailah revolusi kalian yang diberkati dari masjid, dan umumkan sejak awal bahwa revolusi kalian untuk Allah dan untuk Allah. Jadikan bumi bergoncang dengan raung singa kalian ‘pemimpin kami selamanya adalah Nabi Muhammad’. Sehingga kaum Muslim dari timur dan barat bergabung dengan kalian, maka kekuatan Bashar dilancarkan untuk membunuh dan menghancurkan. Kemudian menimpa kalian dari semua sisi pembunuhan, pemboman dan kelaparan, akhirnya menimpa kalian tipuan negosiasi dan gencatan senjata. Sungguh kemenangan kalian atas penguasa thaghut adalah kemenangan umat seluruhnya. Kalian berada di negeri di mana para malaikat membentangkan sayapnya, dan di sana juga tiang al-Kitab memancarkan cahaya.”

Konferensi telah mengirimkan pesan kepada negara-negara Barat, umat dan politisi, untuk mereka dikatakan: “Wahai para politisi di negara-negara Barat, kalian tengah menempatkan sekat dan penghalang antara kalian dan Islam dengan serangan kalian yang keji terhadap Islam. Kalian mengobarkan pada rakyat kalian “ketakutan terhadap Islam, Islamophobia” hingga mereka menolaknya. Ingatlah bahwa Islam bukanlah musuh yang merayap menyerang kalian, dan bukan pula racun yang membunuh rakyat kalian. Islam tidak lain adalah cahaya Allah di bumi, yang akan membuat hati kalian merasakan ketenangan. Mengapa kalian dengan sengaja menyematkan tuduhan terorisme terhadap Islam, setelah kalian dan para antek kalian yang membuatnya sendiri, namun kemudian kalian menjadikannya sebagai dalih untuk memerangi kaum Muslim dan menyerangnya? Untuk itu, hentikan permusuhan dan serangan kalian terhadan umat Islam dan agamanya; hentikan dari menjarah sumber daya dan kekayaan umat, serta mencuri tenaganya. Ketahuilah bahwa Islam akan mencapai seluruh bumi, dan akan membebaskannya dari kezaliman ideologi kapitalisme kalian, dan penindasan kalian, selanjutnya menegakkan keadilan di tengah masyarakat.”

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 1/5/2016.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*