Juru bicara resmi Hizbut Tahrir di Banglades, Muhyidin Ahmad, mengatakan dalam press release yang dikeluarkannya Ahad (1/3/2009), bahwa masyarakat di Bangladesh merasa marah dan sedih karena kejadian-kejadian buruk pada tanggal 25 dan 26 Februari 2009 di Pos Penjagaan Perbatasan, khususnya di kompleks perumahan. Yaitu aksi pembunuhan brutal terhadap lebih dari seratus orang penjaga perbatasan.
Ia menegaskan bahwa pembunuhan para penjaga dan keluarga mereka yang terpisah merupakan kejahatan yang sangat serius dan tidak dapat diampuni. Aksi mutilasi, pembakaran jasad, pembunuhan anak-anak, isteri-isteri para penjaga dan wanita-wanita yang sedang hamil serta pemerkosaan para wanita; semua itu merupakan kejahatan tak berperikemanusiaan yang dilakukan sekelompok orang antek India yang pengecut.
Sesungguhnya masyarakat memahami makar India dengan tujuan untuk melemahkan pasukan dan memecah barisan kekuatan bersenjata Bangladesh. India dan para anteknya telah memanfaatkan kesempatan untuk melaksanakan rencana makarnya sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya. Tampak jelas dari rentetan terjadinya peristiwa bahwa apa yang disebut pemberotakan adalah satu langkah pertama untuk melaksanakan rangkaian makar yang dilakukan oleh India dan antek-anteknya yang ditanam di dalam dan di luar pemerintahan. Sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa pembunuhan sejumlah personel profesional hanya akan menguntungkan kaum musyrik Hindu dan antek-antek mereka. Sekarang mereka mengkambinghitamkan kegagalan intelijen dan apa yang disebut perselisihan antara militer dan penjaga perbatasan.
Orang-orang yang melaksanakan makar bisa menghancurkan kepemimpinan pasukan penjaga perbatasan. Sekarang mereka berupaya melepaskan penjaga perbatasan dari kepemimpinan militer. Jelas upaya ini akan mengancam keamanan negeri. Musuh, yaitu India adalah pihak yang berkepentingan dalam upaya pemisahan penjaga perbatasan dari militer dan menciptakan pemisahan di antara dua kekuatan tersebut. Sesungguhnya upaya memisahkan dua kekuatan tersebut, satu dari yang lain, tidak bisa diterima dan harus ditolak. Dua kekuatan itu wajib dipertahankan berada di bawah satu kepemimpinan. Pemisahannya akan memperlemah negeri di hadapan musuh-musuhnya, khususnya India.
Dalam konteks krisis kontemporer ini, Hizbut Tahrir Bangladesh menyeru masyarakat untuk melakukan langkah-langkah berikut:
- Berjuang untuk menggagalkan makar penghancuran militer dan penjaga perbatasan.
- Mengoreksi pemerintah yang tidak mengambil langkah-langkah yang semestinya untuk menyelesaikan masalah tanpa terjadi kejahatan dan mengoreksi pemerintah atas dugaan keterlibatannya dalam makar.
- Menuntut pengadilan terhadap individu-individu yang ikut serta di dalam makar dan pembunuhan.
- Bersegera dalam menegakkan Daulah Khilafah yang akan menyatukan kaum Muslim dan memperkuat kekuatan bersenjata yang akan mampu menghadapi negara kafir harbi di antaranya Amerika, Inggris, dan Indi
Kantor Jurubicara Hizbut Tahrir Bangladesh